Trend minum kopi terus meningkat. Ini ditandai menjamurnya bisnis kopi di setiap sudut perkotaan seluruh Indonesia. Munculnya banyak gerai atau kedai kopi dari yang di minimarket sampai coffe shop. Mengapa?
Sekarang ini, kedai kopi ataupun kafe sudah menjadi tempat yang digemari sebagai ruang bersama. Apalagi kini generasi milenial dan generasi Z doyan banget nongkrong, ngobrol kreatifitas.
Apalagi jika bertemu tempat yang nyaman, menenangkan dan tentunya ada makanan dan minuman yang lezat dan murah. Karenanya, banyak orang yang tertarik menggeluti bisnis tongkrongan rasa kopi ini. Target konsumen pun dibidik beragam.
[caption id="attachment_227923" align="aligncenter" width="900"] Foto: Istimewa[/caption]
Pecinta kopi sangat beragam, mulai dari anak sekolah, mahasiswa, pekerja kantoran sampai sosialita, alias hampir semua lapisan masyarakat. Dari sekedar hangout bersama pacar, teman, sahabat hingga meeting dengan rekan bisnis sambil menikmati minum kopi.
[caption id="attachment_227924" align="aligncenter" width="900"] Foto: Istimewa[/caption]
Minum kopi saat ini sudah menjadi gaya hidup dari menikmati rasa dan aromanya, sampai-sampai menjadi ketagihan atau kecanduan apabila tidak minum kopi tidak afdol. Tahukah anda, minum kopi ada efek buruknya bagi kesehatan?
Menurut beberapa Jurnal kesehatan minum kopi sehari hanya boleh maksimal 400 mg atau empat cangkir kopi. Apabila melebihi akan menimbulkan beberapa resiko penyakit yang mematikan.
[caption id="attachment_227937" align="aligncenter" width="900"] Foto : Fathul Bahri[/caption]
"Resiko-resiko yang dapat ditimbulkan dari minum kopi berlebihan yaitu penyakit jantung koroner atau lebih dikenal sebagai serangan jantung atau angin duduk. Ciri-cirinya nyeri di dada, sesak nafas. Apabila muncul gejala ini harus segera dibawa ke rumah sakit karena bisa berefek fatal," ungkap Dewi Ema Anindia, dokter cantik lulusan fakultas kedokteran Universitas Pelita Harapan.
Efek buruk yang lain dapat memicu stroke! Nah, stroke adalah kondisi tubuh kita sebelah kiri atau kanan mengalami kelumpuhan. Juga, minum kopi berlebihan dapat berefek ke lambung atau disebut maag.
[caption id="attachment_227938" align="aligncenter" width="900"] Foto : Istimewa[/caption]
Ada kalanya saat kita mengonsumsi secangkir kopi menambahkan satu atau dua sendok teh gula. Ini masih dalam takaran wajar. Jangan sampai menyeruput nikmatnya kopi malah jadi pemicu diabetes hanya karena kita berlebihan menambah kopi.
"Hati-hati, diabetes bukan hanya menjangkiti usia tua tetapi juga menyasar anak milenial. Ingat jika mengomsumsi kopi, jangan terlalu manis," pungkas Dewi Ema Anindia.
Rafles Umboh & Fathul Bahri | Jakarta
https://youtu.be/dexGvsWiNHw