Tolak kenaikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa Islam Indonesia berujung ricuh dengan Polisi. newsplus.antvklik.com- Puluhan mahasiswa di Sampang, Madura, Jawa Timur, melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Sampang, Madura. Aksi unjuk rasa sempat diwarnai kericuhan antara mahasiswa dengan Polisi.Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Sampang, Madura sempat diwarnai kericuhan antara mahasiswa dengan aparat Kepolisian setempat.Kericuhan bermula, saat mahasiswa minta agar semua fraksi wakil rakyat untuk keluar gedung dan menemui mahasiswa di halaman gedung DPRD setempat. Namun, wakil rakyat yang ditunggu hanya segelintir orang saja yang keluar dan menemui mahasiswa yang berunjuk rasa.Dalam aksinya, puluhan mahasiswa menolak kebijakan Pemerintah yang menaikkan iuran BPJS. Tindakan Pemerintah dinilai telah membuat susah dan semakin menyengsarakan rakyat kecil.Merasa kesal karena aspirasi mereka tidak di gubris, akhirnya mahasiswa memaksa masuk menuju ke dalam gedung DPRD, yang telah dijaga ketat oleh aparat Kepolisian, hingga bentrok diantara keduanya tak terelakan lagi.Sejumlah pendemo bahkan sempat saling pukul dan saling seret, dan sejumlah mahasiswa diamankan petugas karena dianggap aksinya telah melebihi batas kewajaran.“Aksi mahasiswa dilakukan guna menolak pemerintah menaikan pembayaran iuran BPJS. Kenaikan seratus persen tersebut dianggap telah membebani rakyat kecil, atas tindakan pemerintah yang tidak pro rakyat kelas bawah harus ditolak,” ujar Fadol, salah seorang mahasiswa.Di penghujung aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa meminta agar tuntutan mereka diperhatikan dan jika tidak digubris, maka mahasiswa mengancam akan kembali demo dengan jumlah yang lebih besar lagi. Dimas Farik | Sampang, Madura
Tolak Kenaikan BPJS, Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Berakhir Ricuh
Kamis, 5 September 2019 - 18:16 WIB
Baca Juga :