Sylvester Stallone, moncer namanya berkat perannya sebagai John James Rambo dan kemudian aksinya di ring tinju memerankan Rocky Balboa. Sebagai penulis naskah skenario, Stallone bahkan sempat menjadi nomine Oscar berkat naskah Rocky (1976).
Rambo muncul pertama kali dalam novel karya David Morrell, First Blood pada tahun 1972. John James Rambo lahir 6 Juli 1947 di Bowie, Arizona, Amerika Serikat. Ayahnya bernama R Rambo, keturunan italia. Sedangkan ibunya adalah keturunan suku Indian Navajo bernama Marie Drago.
Rambo dijuluki The Raven (Sag Gagak) ataupun Lone Wolf (Serigala tanpa kawanan) karena beroperasi di medan pertempuran sendirian. Film laga perang pertama yang dibintangi Stallone, First Blood (1982).
Film Rambo: Last Blood (Rambo V) yang akan diputar dalam waktu dekat ini adalah juga hasil guratan skenario Stallone. Sementara kursi produser diduduki oleh Avi Lerner, yang pernah berkolaborasi dengan Stallone dalam waralaba Expendables dan film Rambo (2008).
Lerner dikenal sebagai produser berbagai film aksi seperti London Has Fallen (2016), Texas Chainsaw 3D (2013), dan Automata (2014).Rambo: last Blood akhirnya dipastikan dirilis 20 September mendatang. Rambo V ini mengisahkan masa tua Rambo, yang kini bekerja di sebuah peternakan. Ketika anak perempuan salah satu sahabatnya diculik, sang veteran Perang Vietnam siap menyeberangi perbatasan Amerika Serikat-Meksiko dan melawan salah satu kelompok kartel Meksiko yang paling keji.
John Rambo adalah mantan tentara pasukan khusus yang bertarung di Vietnam dan memenangi Medal of Honor (penghargaan tertinggi bagi anggota militer AS). Namun ia mengalami trauma pasca-perang yang masih menghantuinya. Ketika berada di Washington, Rambo mengamuk karena terus diejek oleh seorang sheriff jahat bernama William Teasel.
Si veteran pun dipenjara, tapi ia melarikan diri dan diburu oleh Teasel yang mencoba membunuhnya. Secara kualitas logika cerita, Rambo masih di bawah Rocky. Film ini lebih menawarkan keseruan dari sisi Rambo, si jagoan berotot yang tidak mati-mati meskipun menghadapi ratusan musuh bersenjata.
Sylvester Stallone memerankan sosok petinju Rocky Balboa. Pada masa itu, ada nama Rocky yang sedang jadi idola masyarakat Amerika: Rocky Marciano. Setelah kesuksesan Rocky yang bagaikan mimpi--film ini memenangi gelar Film Terbaik Oscar, mengalahkan Taxi Driver yang lebih dijagokan kritikus--Stallone kembali membuat film yang sama-sama berkaitan dengan kondisi masyarakat Amerika Serikat saat itu. ]Sylvester Stallone memerankan sosok petinju Rocky Balboa, sukses mengangkat nasionalisme Amerika Serikat melalui film Rocky.
Rocky bicara soal harapan, bagaimana seorang petinju miskin dan tidak dijagokan bernama Rocky Balboa tiba-tiba mendapat kesempatan meraih gelar juara dunia.
Sementara Rambo: First Blood (1982) merupakan perwujudan patriotisme sekaligus mimpi buruk warga AS dalam Perang Vietnam (1955-1975). Masyarakat rupanya suka film itu, hingga First Blood memperoleh $125,2 juta AS (Rp1,76 triliun) dari seluruh dunia.
Rambo: First Blood Part II (1985) Tiga tahun setelah First Blood, dirilislah film kedua, yang akhirnya jauh lebih laris dari pendahulunya. Pada
Rambo: First Blood Part II, si jagoan utama harus menghadapi trauma masa lalu di tempat paling berbahaya, belantara Vietnam. First Blood Part II memperoleh $300,4 juta AS dari seluruh dunia, lebih dari dua kali lipat film pertama. Dirilislah
Rambo III pada 1988, tapi pendapatannya masih di bawah film kedua. Duapuluh tahun kemudian, Stallone yang sudah berusia 62 merilis film keempat yang diberi judul Rambo.
Meski dirilis pada era modern, pendapatan Rambo sebesar $113,2 juta AS malah jadi yang terkecil dibanding 3 film sebelumnya. Kini, nama Stallone sebagai aktor kembali terangkat berkat sebuah nominasi Oscar dari Creed (2015), ketika ia kembali memerankan Rocky.
Boleh jadi itu membuat dia berharap bakal kembali sukses ketika kembali menjelma sebagai Rambo. Kita saksikan bagaimana aksinya pada Rambo: Last Blood pada September 2019 ini.