Kebo Bule Keramat Kiyai Slamet & Pusaka Keraton Solo Dikirab

Kebo Bule Keramat Kiyai Slamet & Pusaka Keraton Solo Dikirab (Foto : )

Ribuan warga Solo, Jawa Tengah, dini hari Minggu (01/09/2019) memeriahkan kirab Malam 1 Suro. Warga memadati jalan-jalan utama Kota Solo untuk menyaksikan kirab keramat kebo bule Kyai Slamet dan puluhan pusaka keraton. newsplus.antvklik.com - Kirab kebo bule Kyai Slamet ini digelar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada tengah malam tadi. Ribuan warga memadati jalan-jalan yang dilalui rombongan kirab sejak pukul 23.00 wib hingga lewat tengah malam. Mereka antusias melihat dari dekat rombongan kirab kebo bule Kyai Slamet yang merupakan kebo keramat milik keraton. Barisan kirab diawali dengan kebo bule Kyai Slamet sebagai cucuk lampah (pembuka/penunjuk jalan) yang mengawal sejumlah pusaka keraton. Di belakang barisan kebo bule adalah iring-iringan kerabat dan abdi dalem serta prajurit keraton. [caption id="attachment_225742" align="aligncenter" width="900"] Kirab 1 Suro Keraton Surakarta 1 September 2019 (Foto: Effendy Rois | ANTV)[/caption] Sembilan Kebo Bule, Hewan Kesayangan Paku Buwono II Dalam perayaan Malam 1 Suro tahun ini, keraton Surakarta mengarak sembilan ekor kebo bule. Kebo bule ini merupakan hewan kelangenan atau hewan piaraan kesayangan Paku Buwono II yang memerintah pada tahun 1725. Arak-arakan ini juga mengirab 19 pusaka keraton berupa tombak yang diiringi ribuan abdi dalem dengan membawa obor dan lampu ting. Meski berlangsung tengah malam, ribuan warga berjubel di sepanjang jalan yang dilalui kirab. Mereka datang bukan hanya dari Solo namun dari sejumlah daerah di Indonesia. Warga berusaha mendekat untuk menjamah barisan kebo keramat yang lewat. Sebagian besar warga meyakini jika berhasil menjamah maka akan mendapatkan berkah rezeki dan keselamatan. Diawali Prosesi Wilujengan Paku Buwono X Sebelum kirab Malam 1 suro dimulai, terlebih dulu digelar prosesi Wilujengan Khol Dalem Paku Buwono X di Bangsal Maligi. Paku Buwono X meninggal pada 1 Suro (tahun 1939). Tamu istimewa perayaan kali ini adalah para cucu PB X dari Madura, anak GKR Pambayun, putri satu satunya PB X. Kirab diberangkatakan melalui supit urang kulon – Alun-alun Utara – Gladak - jalan di utara Benteng Vastenburg – Baturono – Gading – Nonongan kembali ke Alun alun Utara lewat supit urang wetan dan selesai di Kamandungan. Kirab kembali ke keraton sekitar pukul 03.00 wib dini hari. Tradisi yang sudah berlangsung ratusan tahun ini kini sudah menjadi tradisi budaya Solo dan masuk dalam kalender wisata Pemerintah Kota Solo. Effendy Rois | Solo, Jawa Tengah Baca juga: Loh?! Daerah Istimewa Surakarta?!