Kapal motor yang sedang melakukan perjalanan dari Merauke ke Tanah Merah, Boven Digoel tenggelam pada 8 Juli 2005 sekitar pukul 23.15 WIT di perairan Arafura.Sebanyak 14 penumpang dan dua awak kapal berhasil diselamatkan, 84 orang ditemukan tewas dan 100 penumpang hilang.Penyebabnya selain badai juga akibat kapal kelebihan muatan. Kapal seberat 150 ton ini seharusnya hanya mampu menampung 153 penumpang, tapi menurut saksi mata, penumpang lebih 200 orang.Sebagian besar penumpang adalah anak-anak asal Digoel yang hendak pulang ke kampung halaman selama masa liburan. Tak cuma kelebihan penumpang, pada bagian dalam kapal juga berisi alat-alat berat. Seperti dua buah buldoser, 600 sak semen, besi beton, bahan bakar minyak, dan masih banyak lagi.
Kapal mengalami kebakaran beberapa jam setelah meninggalkan Pelabuhan Tanjung Priok (22/2/2017) menuju Pulau Bangka.Lebih dari 290 penumpang dapat diselamatkan, sementara 51 orang tewas dalam
musibah ini.Kelebihan muatan menjadi faktor terjadinya kecelakaan. Dalam catatan tertulis jika kapal mengangkut 228 orang, sementara Angkatan Laut menyatakan jika penumpang lebih dari 350 orang.Apa yang membuat banyak orang prihatin akan kecelakaan yang terjadi pada 22 Februari 2007 karena kapal feri ini tak mencatat jumlah penumpang secara benar.Tragedi belum usai, tiga hari setelah kebakaran, yakni 25/2/2007, kapal tenggelam ketika wartawan dan petugas investigasi melakukan penyelidikan dalam kapal. Kejadian ini menewaskan satu orang dan tiga orang lainya hilang.