Kunjungan Kerja Presiden Joko Widodo ke Tambak Garam Kupang

tambak garam 3 (Foto : )

Diharapkan dengan adanya produksi garam dari Kupang terutama Nusa Tenggara Timur mampu memenuhi kebutuhan garam secara nasional agar Indonesia tidak mengimpor garam lagi. newsplus.antvklik.com  - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo bersama rombongan melakukan kunjungan kerja di Nusa Tenggara Timur. Kunjungan kerja kali ini Joko Widodo melakukan peninjauan secara langsung proses pengerjaan tambak garam Munkurus yang saat ini sudah beroperasi 10 hektar. Ditargetkan tahun ini menjadi 600 hektar.[caption id="attachment_222508" align="alignnone" width="300"] Potensi tambak garam di Kupang, NTT, ada 21 ribu hektar (Foto: Frits Floris/ ANTV)[/caption]Presiden Republik Indonesia bersama Ibu Iriana Joko Widodo beserta rombongan Rabu siang (21/8/2019) melakukan kunjungan kerja ke Kupang, Nusa Tenggara Timur.Rombongan Presiden Joko Widodo tiba di Kupang, Nusa Tenggara Timur sekitar pukul 09.10 WITA di Bandara El-Tari, langsung melakukan perjalanan ke Desa Munkurus, Kupang Timur, guna meninjau dan memantau tambak garam.Nusa Tenggara Timur memiliki potensi lahan untuk tambak garam seluas 21 ribu hektar, namun semuanya belum tergarap secara maksimal.Indonesia memerlukan 3,7 juta ton garam untuk memenuhi kebutuhan garam secara nasional, sedang produksi garam nasional baru bisa berproduksi 1,1 juta ton.Diharapkan dengan adanya produksi garam dari Kupang terutama Nusa Tenggara Timur, mampu memenuhi kebutuhan garam secara nasional agar Indonesia tidak mengimpor garam lagi.“Nusa Tenggara Timur memiliki potensi lahan untuk tambak garam seluas 21 ribu hektar, sedang di wilayah Kupang sendiri tujuh ribu  hektar. Saat ini di tambak garam Munkurus ditargetkan seluas 600 hektar, sudah mulai beroperasi seluar 10 hektar, “ kata Presiden JokowiProduksi garam di wilayah Kabupaten Kupang dikerjakan oleh PT Timor Livestok Lestari dengan melibatkan masyarakat yang berada di sekitar lokasi tambak garam, yang sebelumnya juga sudah menjadi petani garam. | Frits Floris |Kupang, Nusa Tenggara Timur |