Di tengah hiruk pikuk beringas massa pasca polisi terbakar, ada kejadian menarik saat salah satu polisi korban pembakaran terkapar di area pendopo Cianjur, Kamis (15/8/2019), dimana seorang pelajar berseragam SMA yang sedang Praktek Kerja Lapangan (PKL) memberikan segelas air minum.
newsplus.antvklik.com - Dalam rekaman video saat persitiwa terjadi terlihat begitu penuh perasaan iba memberikan air minum kepada polisi yang menderita luka bakar hampir 80 persen.
Momen mengharukan itu juga beredar melalui tangkap layar berupa foto kala sang pelajar SMA tadi memberikan minum.
[caption id="attachment_220426" align="aligncenter" width="300"] Mengharukan, Pelajar SMA Berikan Air Minum Kepada Polisi yang Terbakar meski suasana sekitar tengah Crowded[/caption]
Di saat yang lain sibuk berlarian, polisi yang lain juga sibuk mengamankan situasi lantaran insiden tersebut, anak SMA tersebut tetap berusaha menolong polisi yang tengah kritis akibat luka bakar.
Foto pelajar SMA yang bersikap mengharukan tersebut lantas viral di media sosial.
[caption id="attachment_220425" align="aligncenter" width="169"] Mengharukan, Pelajar SMA Berikan Air Minum Kepada Polisi yang Terbakar Ramai di Media Sosial[/caption]
Sementara itu, penanganan peristiwa pasca terbakarnya polisi, dilakukan langsung dari Polda Jawa Barat yang menurunkan timnya untuk menyelidiki kasus tersebut.
“Sudah ada tim yang berangkat ke sana. Kita belum dapat memberikan informasi lebih,” ujar DirkrimUm Polda Jabar Kombes Pol Ikhsantyo, Kamis (15/8/2019).
Seperti diberitakan sebelumnya, awalnya, aksi demo mahasiswa yang digelar di Gedung DPRD Cianjur dan dilanjutkan ke Pendopo Kabupaten Cianjur berlangsung tertib.
Massa kemudian menuntut untuk bertemu dengan Plt Bupati Cianjur Herman Suherman untuk menyampaikan tuntutannya secara langsung.
Akan tetapi, karena Bupati tidak sedang berada di tempat, akhirnya massa aksi yang terdiri dari sejumlah organisasi mahasiswa ekstra kampus itu menggelar orasi di depan gerbang pendopo.
Selanjutnya, polisi yang mengetahui bahwa mahasiswa membawa ban yang hendak dibakar, kemudian berusaha dicegah oleh polisi.
Namun demikian, mahasiswa tetap melakukan aksi bakar ban, sehingga polisi langsung merangsek hendak memandamkan dengan air, namun ada dari kelompok mahasiswa yang malah menyiram bensin sehingga terkena petugas yang berusaha memadamkan itu.
Akibatnya, api besar langsung menyambar beberapa anggota polisi di lokasi tersebut, dan dari lima anggota polisi tersambar api, tiga polisi mengalami luka bakar cukup serius.
[caption id="attachment_220427" align="aligncenter" width="300"] Hiruk pikuk tak menggentarkan anak SMA ini memberikan pertolongan kepada polisi yang terluka parah (Foto: Eron)[/caption]
Ketiganya adalah Bripda Aris simbolon dan Bripda Yudhi anggota Dalmas Polres Cianjur. Sedangkan Aiptu Erwin Yudha anggota Polsek Kota mengalami luka bakar di atas 70 persen.
"Anggota yang terluka langsung dilarikan ke rumah sakit,” ujar salah anggota polisi di lokasi kejadian.
Kapolres Cianjur AKBP Soliyah mengaku sangat geram dan kecewa dengan aksi mahasiswa hingga mengakibatkan beberapa anak buahnya terbakar.
"Mahasiswa itu kurangajar itu, kebakar, jadi lagi disiram air, malah disiram bensin sama mereka, itu kurangajar kan,” ujarnya.
"Ini sudah sangat keterlaluan. Tidak bisa diterima,” tuturnya.
Karena itu, Soliyah memastikan akan memberikan tindakan tegas atas peristiwa tersebut dan mengusut tuntas para pelakunya.
"Saya pastikan, harus itu. Mereka sudah difasilitasi menggelar aksi, tapi malah bikin seperti ini, ” pungkasnya.
Eron | Cianjur | Jawa Barat