Tan Joe Hok (82 tahun), Rindu Indonesia Juara All England Dan Piala Thomas

11082019 tan joe hok (Foto : )

antvklik - Wajah pebulutangkis era tahun 1950 an, Tan Joe Hok begitu berseri-seri. Senyumnya terus mengembang saat menyambut tamu yang datang. Hari Minggu, 11 Agustus 2019, pahlawaan bulutangkis Indonesia ini memang tengah merayakan hari ulang tahun ke-82.

Hari jadi salah satu pahlawan yang pertama kali sukses memboyong Piala Thomas tahun 1958 di Singapura ini memang dirayakan oleh keluarga besar Komunitas Bulutangkis (KBI). Selain para mantan pemain nasional dari berbagai generasi, hadir pula pecinta bulutangkis Suhardiman, G. Sulistiyanto, Yan Haryadi, dan Hamid Awaluddin.

Pada siang hari itu, KBI yang didukung penuh penggemar bulutangkis asal Solo Suhardiman, menggelar acara perayaan ulang tahun. Selain Tan Joe Hok, legenda bulutangkis yang juga merayakan hari jadi adalah Kartono ke-65 dan Ruth Damayant ke-61. Perayaan ulang tahun ini berlangsung di salah satu restoran di kawasan Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat.

Meskipun telah berkepala delapan, Tan Joe Hok tetap energik. Semangatnya, terutama ketika berbicara soal nasionalisme, tetap berapi-api. Fisiknya juga demikian prima. Saat menyampaikan kata sambutan, Tan Joe Hok hanya meminta persatuan Indonesia terus terjaga. "Permohonan saya hanya ingin Indonesia itu bersatu.

Jangan lagi ada diskriminasi soal etnis lagi. Lupakan soal kepahitan masa lalu yang sempat menimpa kami. Karena kita semua adalah Indonesia," ujar Tan dengan penuh semangat. 

Selain itu, tokoh kelahiran Bandung, 11 Agustus 1937 ini kalau boleh meminta bisa diberi umur panjang. "Saya berharap bisa diberi umur 10 tahun lagi. Saya ingin melihat bulutangkis Indonesia berjaya seperti dulu. Saya ingin melihat semua piala dan gelar juara-juara bergengsi bisa kembali ke sini," harap Tan yang mengenakan kemeja  bermotif kotak-kotak.

Menurut Ketua KBI, Hariyanto Arbi, pihaknya perlu menggelar acara ini tak hanya semata-mata untuk memeringati hari ulang tahun pebulutangkis pertama Indonesia yang menyabet gelar juara All England 1959 ini. Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi para pemain saat ini untuk mengenang jasa dan dedikasi Tan Joe Hok bagi olahraga tepok bulu Indonesia.

"Dari dulu, Oom Tan memiliki jiwa nasionalis yang demikian tinggi. Oom Tan selalu berjuang mengharumkan Indonesia. Saat diminta Bung Karno untuk kembali ke Tanah Air untuk membela Merah-Putih di Asian Games 1962, Oom Tan pulang dari AS dengan biaya sendiri.

Begitu pula setelah juara dan mendapat bonus dari Bung Karno, Oom Tan justru mengembalikan bonus itu kepada negara. Itulah hebatnya Oom Tan yang kayak diteladani," kata Hariyanto Arbi. (*)