Para demonstran anti China menduduki Bandara Hong Kong, Jumat (9/8/2019). Mereka berencana menduduki bandara ini selama tiga hari. Penerbangan terganggu?
newplus.antvklik.com – Dengan meneriakkan beragam yel-yel, ratusan demonstran anti China mulai menduduki Bandara Internasional Hong Kong. Para demonstran juga menggelar spanduk dan membagikan selebaran kepada para penumpang pesawat yang baru tiba di Hong Kong.
Spanduk dan selebaran dari demonstran ditulis dalam bahasa Inggris dan China. Spanduk dan selebaran itu antara lain tertulis “Dapat makan gas air mata apa saja di 13 distrik” .
Para demonstran berencana menduduki bandara ini selama tiga hari sebagai upaya perlawanan terkini terhadap pemerintah. Bandara Hong Kong adalah salah satu bandara tersibuk dunia dan melayani penerbangan ke 200 kota di penjuru dunia.
[caption id="attachment_218374" align="alignnone" width="300"] Para demonstran pasang spanduk di Bandara Hong Kong (Foto:Twitter@Eric Cheung)[/caption]
Tentu saja aksi terakhir para demonstran ini juga dikhawatirkan mengganggu penerbangan. Apalagi beberapa hari lalu, petugas pengatur lalu lintas penerbangan sempat mogok kerja hingga membuat jadwal penerbangan jadi kacau.
Dalam pernyataannya, pengelola bandara mengatakan, jumlah personel keamanan akan ditingkatkan untuk membantu penumpang dan staf bandara. Ini dilakukan guna menimalisir gangguan penerbangan. Hanya penumpang memiliki tiket, kartu boarding atau dokumen perjalanan yang dapat masuk ke terminal bandara.
[caption id="attachment_218373" align="alignnone" width="300"] Aksi para demonstran di Bandara Hong Kong (Foto: Twitter@Eric Cheung)[/caption]
Sebelumnya, Amerika Serikat adalah negara terakhir yang mengeluarkan perjalanan bagi warganya yang akan bepergian ke Hong Kong. Sementara Kementerian Luar Negeri Indonesia lewat Konsulat Jenderal RI di Hong Kong sudah mengeluarkan himbauan bagi WNI di Hong Kong.
Himbauannya antara lain agar WNI tetap menjauhi tempat-tempat demonstrasi dan tidak keluar dari rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Tercatat ada 174.800 WNI yang berada di Hong Kong. Sebagian besar dari mereka adalah pekerja migran.
Sumber: CNN