Surfer Pelatnas Olimpiade Tokyo, Raditya Rondi Naik Podium di Rip Curl Cup 2019

Peselancar Indonesia yang tengah berupaya untuk bisa ikut di Olimpiade Tokyo 2020, Raditya Rondi, naik podium di Rip Curl Cup 2019 (Foto : )

Salah satu peselancar Indonesia yang dipersiapkan untuk Olimpiade Tokyo 2020, Raditya Rondi, berhasil naik podium di kompetisi Rip Curl Cup 2019 di Padang Padang, Bali. newsplus.antvklik.com - Raditya Rondi yang berlaga di depan pendukung tuan rumah,  mencapai final dan menempati posisi keempat.

Raditya Rondi sekaligus menjadi satu-satunya peselancar Indonesia yang membuktikan kemampuan di kejuaraan surfing dunia. Raditya Rondi menjadi salah satu dari enam surfer yang dipersiapkan PSOI (Persatuan Selancar Ombak Indonesia) yang akan diterbangkan ke Tokyo, yang bakal menjadi pertama kalinya surfing dilombakan di ajang sebesar Olimpiade.

Sementara posisi pertama di kompetisi Rip Curl Cup 2019 di Padang Padang di tempati Benji Brand. Brand yang menerima undangan pribadi dari 3x Juara Dunia WSL, Mick Fanning tampil memukau dengan mampu menaklukkan gulungan ombak pulau Bali setinggi hampir tiga meter.

Surfer asal Afrika Selatan berusia 23 tahun yang tumbuh besar di Pantai Utara Oahu ini menduduki puncak dari ke-16 pemburu ombak terbaik dunia dengan penampilannya yang memukau sepanjang hari untuk bisa memenangkan gelar tersebut.

"Saya sangat terkejut ketika mendengar Mick mengundang saya untuk ikut berkompetisi di acara ini," kata Brand di podium pemenang. “Saya sudah menyaksikan begitu banyak surfer bersaing di sini dalam beberapa tahun terakhir. Untuk bisa diakui oleh mereka adalah hadiah yang terbaik." Dengan hanya kurang dari empat menit tersisa pada babak final, Brand sempat duduk di tempat kedua di belakang Clay Marzo (HAW) dan membutuhkan nilai 8,84 lagi.

Brand mencoba mencari gulungam ombak yang paling besar dan berhasil menutupnya dengan double spitter sebesar 9,67. Pada akhirnya, Brand diangkat menuju podium kemenangan, diikuti oleh Marzo di tempat kedua dan mantan WSL Dunia nomor satu Matt Wilkinson di tempat ketiga. Pada awalnya, Brand dan Marzo tampak bersaing satu sama lain dan tidak ada yang ingin terkalahkan.

Brand mendominasi babak di pagi hari dan berhasil memenangkan kedua babak Putaran pertama dan ke-2 serta berhasil mencetak angka yang tinggi  dari nilai gabungan kedua putaran pembuka tersebut.

Sementara itu Marzo juga mendapatkan ombak yang spektakuler, tenggelam dalam gulungan ombak yang dalam dan juga menukik dalam seakan ia melakukan gerakan limbo dan bersandar pada kaki bagian belakangnya, menunjuk ke arah langit, dan entah bagaimana ia bisa muncul dari kedalaman dan melesat ke dalam ombak, membuat seluruh penonton di Padang Padang bersorak-sorai.

"Ini adalah kedua kalinya saya berkompetisi di Rip Curl Cup di Padang Padang," kata Marzo, yang juga mencapai babak final pada tahun 2016 dan berada di urutan keempat. “Saya tidak ikut kompetisi, tetapi saya selalu berharap bisa mendapatkan kembali undangan untuk ke acara ini. Saya tidak bisa memberi tahu Anda betapa menyenangkannya kita semua berada di luar sana hari ini."

Ini tentu saja merupakan karya besar yang epik untuk kompetisi Rip Curl Cup Padang Padang, termasuk delapan gelombang ombak yang luar biasa yang bisa mencetak nilai sembilan yang sangat baik. Itu adalah penampilan yang sangat ikonik oleh para surfer elit dunia – kemampuan Benji Brand memang sudah tidak diragukan lagi. 2019 Rip Curl Cup Final Results:

Benji Brand (ZAF) 17.94

Clay Marzo (HAW) 17.10

Matt Wilkinson (AUS) 16.16

Raditya Rondi (IND) 12.17