Tahun 2001-2018, Buffon adalah kapten dan kiper utama. Wojciech Szczesny adalah kiper kedua. Kini Buffon berbalik jadi kiper kedua, dan diterimanya dengan legowo.[/caption]Bergabung dengan Juventus,bukan hanya membuat Buffon bergairah main, namun juga membuatnya, punya satu kesempatan lagi meraih Trofi Liga Champions, yang selama ini selalu gagal diraihnya di berbagai momen yang menyesakan. Tahun 2015 saat masih menjadi kapten, Juventus lolos ke final Liga Champions namun kalah 1-3 dari Barcelona. Tahun 2017, Juventus kembali lolos ke final Liga Champions, kali ini giliran ditaklukan Real Madrid 1-4. Musim 2018-2019 PSG yang dibelanya disingkirkan oleh Manchester United di babak 16 besar lewat tendangan penalti di detik-detik akhir. Jauh sebelumnya, tahun 2003, Buffon juga ikut merasakan kegagalan Juventus dikalahkan AC Milan di final Liga Champions lewat adu penalti.[caption id="attachment_212487" align="alignnone" width="300"] Berada satu tim dengan Cristiano Ronaldo , yang beberapa kali jadi momok yang menganca, gawangnya karena berbeda tim, adalah sebuah kebangaan buat Buffon[/caption]Dengan adanya Cristiano Ronaldo, Adrien Rabiot, Aaron Ramsey, dan sebentar lagi Matthijs De Ligt, Juventus yang bakal dilatih Maurizio Sarri diprediksi bakal menjadi salah satu “The Dream Team” di Eropa. Hanya dikontrak semusim dan sudah berusia 41 tahun, inilah kesempatan terakhir buat Buffon untuk mencoba meraih Trofi Liga Champions Eropa. Apalagi manajemen Juventus pun tak kalah geregetan. Dari 9 kali kesempatan masuk final, mereka hanya 2 kali mampu jadi juara, tahun 1985 dan 1996. Sisanya harus puas jadi Runner Up.