PLTA Batang Boru Dapat Kurangi Emisi dan Polusi di Sumatera Utara

PLTA Batang Boru Dapat Kurangi Emisi dan Polusi di Sumatera Utara (Foto : )

Indonesia menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Boru di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Pembangunan PLTA ini sebagai upaya untuk mengurangi emisi dan polusi udara. newsplus.antvklik.com- Peningkatan emisi karbon dan polusi udara menjadi perhatian dunia karena dampak yang ditimbulkannnya. Salah satu sumber emisi dan polusi udara di dunia berasal dari pembangkit listrik fosil seperti batubara, gas bumi dan minyak bumi. Pembangkit listrik bertenaga batubara, gas dan minyak bumi ini, melepaskan karbon dioksida ke atmosfir. Oleh karena itu, pentingnya Indonesia beralih ke pembangkit listrik yang ramah lingkungan untuk menggantikan peran pembangkit listrik berbahan fosil. Salah satu pembangkit listrik ramah lingkungan itu yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Boru berkapasitas 510 Mega Watt di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. PLTA ini dibangun oleh PT. North Sumatera Hydro Energy (NSHE). Communications and External Affairs Director PT. North Sumatera Hydro Energy Firman Taufick menjelaskan pentingnya beralih ke penggunaan energi bersih dan terbarukan  seperti PLTA yang dapat mengurangi emisi karbon, dikarenakan bahan bakunya dari air. "Kalau dikaitkan dengan kenapa kok PLTA itu bisa mengurangi emisi karbon, karena bahan bakunya air, tidak seperti dengan pembangkit listrik lainnya," katanya, saat acara Halal Bi Halal PLTA Batang Boru dengan media massa di Jakarta, Rabu (3/7/2019). Firman Taufick menambahkan penggunaan energi bersih yang rendah emisi, dapat mereduksi emisi gas karbon dioksida  yang selama ini dihasilkan oleh energi fosil. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru berkapasitas 510 Mega Watt, berlokasi di Sungai Batang Toru, Desa Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Pembangunan proyek dengan menggunakan konsep run-off hydro system dan irit lahan ini diatas lahan seluas 122 hektar are. Bangunannya seluas 56 hektar are dan luas genangan air maksimal 66 hektar are. PLTA Batang Toru ditargetkan akan beroperasi (Commercial Operation Date) pada 2022 mendatang dan akan berkontribusi sekitar 15 persen dari beban puncak listrik di Sumatera Utara.   PT. Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI) mendapatkan penugasan dari PT. PJB (Pembangkitan Jawa Bali) untuk menjadi Project Sponsor dan Pemegang Saham dalam pengembangan IPP PLTA Batang Toru, efektif pada 31 Agustus 2017. Kepemilikan saham PJBI di JVC IPP PLTA Batang Toru yaitu PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) mencapai 25 persen. Penandatanganan kontrak Power Purchase Agreement (PPA) PT North Sumatera Hydro Energy dan Perusahaan Listrik Negara (PLN), telah dilaksanakan pada 21 Desember 2015 lalu, sebagai bagian dari upaya untuk memaksimalkan potensi sumber energi terbarukan dalam proses produksi listrik dalam negeri. Fase konstruksi PLTA Batang Toru telah dimulai pada akhir 2017 lalu. (Rahmat Aminuddin | Jon Bosco | Jakarta)