Rekonstruksi Pembunuhan Karyawati Bank Syariah Mandiri, Pelaku Dimaki Warga

Rekonstruksi kasus pembunuhan karyawati Bank Syariah Mandiri (Foto : )

Namun upaya itu dibatalkan setelah melihat napas korban sudah tidak lancar. Tersangka menutup wajah Santi yang sedang sekarat dengan mukena warna merah jambu. Dia meninggalkan korban setelah mengambil kunci kamar yang tersimpan di kantung bajunya. Selanjutnya, Dimas pergi dari kamar itu dengan membawa sejumlah barang milik korban, berupa 1 unit HP IPhone, 2 tas warna coklat dan warna merah.

Sebelum pergi, dia mematikan saklar meteran listrik di sebelah atas pintu indekos. Sementara istri Dimas, Nurmayanti Nasution, mengemas barang-barang dan pakaian di kamarnya, untuk dibawa melarikan diri. Adegan selanjutnya yang digelar di halaman Mapolsek Pandan, tersangka mencoba menjual HP korban seharga Rp 1 juta kepada saksi.

Namun, transaksi batal karena saksi tidak memiliki uang. Adegan ke-25 berlangsung di Kota Sibolga. Di sana, tersangka menjual HP korban kepada penarik becak seharga Rp 400 ribu. Kedua tersangka kemudian pergi ke Medan menumpang mobil travel. Pada perkembangan selanjutnya, Dimas dan Nurmayanti tertangkap di Marelan, Medan, Selasa (18/6). Penadah HP korban juga turut diamankan.

Dalam kasus pembunuhan ini, Santi ditemukan tak bernyawa di dalam indekos, Simpang Aek Tolang, Kecamatan Pandan, Tapteng, Jumat (14/6/2019) sekitar pukul 10.13 WIB. Saat Kedua Pelaku Ditangkap Polisi[/caption] Polisi memastikan perempuan muda itu dibunuh setelah mendapati tanda kekerasan pada wajah korban serta lebam biru pada leher, kedua lengannya. Santi merupakan alumni Universitas Negeri Medan (Unimed).

Dia bergabung di Bank Syariah Mandiri sejak 2017 dan terakhir bertugas sebagai costumer service di Kantor Bank Mandiri Syariah KFO Mikro Pandan Kota, Tapteng. | Syaren Situmorang | Tapanuli Tengah, Sumatera