newsplus.antv.klik.com - Uruguay juara 15 kali, atau terbanyak Copa America, secara mengejutkan gagal melangkah ke babak semifinal, setelah takluk 4-5 dari Peru, di babak perempat final yang berlangsung di Stadion Arena Fonte Nova, Salvador, Brasil, Sabtu malam atau Minggu pagi waktu Indonesia (30/6). Pertandingan kedua tim harus diselesaikan lewat drama adu penalti, setelah selama 90 menit gagal mencetak gol. Dalam duel “Tos-Tosan” 5 eksekutor Peru, sukses menjalankan tugasnya, sementara dari 5 eksekutor Uruguay, hanya Luis Suarez yang gagal mencetak gol.
Luis Suarez yang tak bisa menutupi rasa sedih dan kecewanya, karena merasa jadi biang kegagalan timnya, menangis dan terus menutupi wajahnya, usai timnya dipastikan kalah. Tersungkur lemas di lapangan, saat para pemain Peru bersorak merayakan kemenangan. Pemain Barcelona ini bahkan harus dibopong rekan-rekanya agar bangkit dari kesedihan dan menerima kenyataan, Uruguay yang dominan menguasai pertandingan, bahkan diunggulkan juara, harus menerima kekalahan dalam duel kali ini.
[caption id="attachment_211964" align="alignnone" width="300"] Luis Suarez tak henti menangis dan menutupi wajahnya usai laga. Bukan jadi pemain penentu kemenangan, namun merasa jadi penyebab kekalahan.[/caption]
“Luis sangat terpukul, dia gagal pada momen yang sangat menentukan. Tapi itulah sepakbola, kadang kita menang kadang kita kalah. Kita pernah juara Copa, namun hari ini harus menerima kenyataan lain,” ujar Edinson Cavani pada media, usai menghibur Suarez.
[caption id="attachment_211961" align="alignnone" width="300"] Beberapa rekannya di Timnas Uruguay dan Tim Lawan, Peru ikut menghibur Luis Suarez yang terus menangis menutupi wajahnya, usai pertandingan.[/caption]
Dominan Tapi Sulit Cetak Gol
Kekalahan buat Uruguay, memang dirasakan tidak adil buat sebagian pemain mereka. Uruguay yang lolos sebagai juara grup, tampil sangat dominan atas Peru yang hanya lolos sebagai peringkat tiga terbaik. Uruguay yang memainkan skuad terbaiknya, mulai dari Luis Suarez, Bomber PSG, Edinson Cavani, Duo Juventus, Martin Caceres dan Rodrigo Bentancur, hingga Duo Atletico Madrid, Jose Mario Jimenez serta Diego Godin, mengurung pertahanan Peru dengan serangan yang bergelombang.
[caption id="attachment_211962" align="alignnone" width="300"] Timnas Uruguay sukses mencetak tiga gol di masa normal, dua gol dicetak Luis Suarez dan Edinson Cavani. Namun semua gol dianulir wasit asal Brasil, yang memimpin pertandingan Wilton Sampaio. Suarez dan Cavani tampak memprotes.[/caption]
Menit 14, Luis Suares nyaris saja mencetak gol. Menit 35, Gawang Peru akhirnya jebol. Kerja sama Suarez dan Cavani sukses dituntaskan menjadi gol Giorgian De Arrascaeta. Namun gol dianulir Wasit asal Brasil, Wilton Sampaio. Menurut wasit, Gonzales yang memberi umpan, dalam posisi off side.
Semenit berselang, tendangan keras Cavani masih bisa di blok Kiper Peru, Pedro Gallese. Begitupun dengan tendangan Suarez, beberapa menit kemudian. Setelah beberapa kali serangan yang mengarah ke ke gawang Peru, senantiasa bisa dihalau kiper, menit 60, Gawang Peru, benar benar dijebol Edinson Cavani. Namun, gol kembali dianulir wasit. Wasit Sampaio , menganggap Cavani lebih dulu dalam posisi offside berdasarkan hasil tinjauan video assistant referee (VAR).
[caption id="attachment_211963" align="alignnone" width="300"] Para pemain Peru yang tak diunggulkan lolos semifinal merayakan kemenangan, usai drama adu penalti usai. Sementara Pemain Uruguay tertunduk seolah tak percaya.[/caption]
Beberapa pemain Uruguay, tampak kesal., namun tetap melanjutkan pertandingan dan tak mengendorkan serangan. Hasilnya menit 73, giliran Luis Suarez mengoyak gawang Peru. Namun untuk ketiga kalinya, gol juga dianulir wasit, yang melihat Suarez dalam posisi off side, sebelum mencetak gol. Keputusan diperkuat dengan melihat rekaman gambar di VAR. Peru yang tertekan sesekali melancarkan serangan balik ke Uruguay. Namun hingga 90 menit waktu berakhir tak ada gol tercipta, pertandingan diakhiri dengan adu penalti.
Luis Suarez yang maju sebagai algojo pertama Uruguay, diharapkan bisa memberi efek optimis pada tim karena pengalamannya sebagai salah satu bintang dan pemain senior. Namun tembakan Suarez mampu dimentahkan Kiper Peru, Pedro Gallese.
4 penendang Uruguay berikutnya, Edinson Cavani, Cristhian Stuani, Rodrigo Bentancur, dan Lucas Torreira, sukses menjebol Gawang Peru. Sementara, 5 eksekutor Peru, Paolo Guerrero, Raul Ruidiaz, Yoshimar Yotun, Luis Advincula, dan Edison Flores sukses mencetak gol. Peru menang 5-4, dan lolos ke semifinal, dan akan menghadapi Chile, Kamis (4/6) mendatang. Partai semifinal lain mempertemukan Brasil lawan Argentina. Peru dan Chile sama-sama baru dua kali menjuarai Copa America. Peru sama sekali tidak diunggulkan lolos sampai semifinal. Tapi posisi ini menurut pelatihnya, Ricardo Gareca membuat mereka lebih nyaman dan lepas bermain.
[caption id="attachment_211965" align="alignnone" width="300"] Peru lolos ke semifinal akan menantang Juara Bertahan, Chile, Kamis (4/6). Main tanpa beban jadi modal utama bermain lepas, meski tak diunggulkan.[/caption]
“Kami tak menyangka bisa mengalahkan Uruguay dan lolos ke semifinal, inilah sepakbola, semua bisa terjadi saat pemain bermain tanpa beban,” ujarnya.
Sementara itu Pelatih Uruguay Oscar Tabarez, mengatakan mereka harus menerima kekalahan meski menyakitkan. Uruguay menguasai bola 51-49 persen, menciptakan 12 percobaan 3 on target. “Ada peluang, ada gol tapi off side, ada adu penalti. Pemain sudah berusaha maksimal, kami ingin menang namun akhirnya kalah. Tidak ada yang harus disalahkan,” ujar Tabarez yang pernah membawa Uruguay Juara Copa America 2011 ini.
Uruguay : Fernando Muslera; Giovanni Gonzalez, Jose Gimenez, Diego Godin, Martin Caceres; Nahitan Nandez, Rodrigo Bentancur, Federico Valverde, Giorgian de Arrascaeta; Luis Suarez, Edinson Cavani.
Peru : Pedro Gallese; Luis Advincula, Luis Abram, Carlos Zambrano, Miguel Trauco; Yoshimar Yotun, Renato Tapia; Andre Carrillo, Christian Cueva, Edison Flores; Paolo Guerrero.