Dia menyebut, massa ini datang dari wilayah Jawa Barat, Banten dan Jawa Timur. Dari kericuhan yang terjadi di depan kantor Banwaslu hingga meluas di area depan Asrama Brimob itu mengakibatkan 11 unit mobil rusak, 14 mobil terbakar, satu truk dalmas serta 11 mobil umum.
Disinggung tentang adanya pengunjukrasa yang tewas dalam kericuhan itu, Iqbal mengaku masih dalam proses pengecekan pihaknya. Sejumlah mobil terbakar akibat demo rusuh di Kompleks Asrama Brimob, Petamburan, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Tangkap Provokator
Sebelumnya polisi telah mengidentifikasi provokator di balik aksi anarkis sekelompok orang pascaaksi unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (21/5/2019) Menurut polisi, aksi anarkistis itu diprovokasi dan dilakukan oleh sekelompok orang dari luar Jakarta.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, aksi unjuk rasa menolak hasil rekapitulasi hasil Pilpres 2019 di depan Bawaslu sudah berjalan kondusif. Aksi berjalan damai hasil koordinasi antara Kepolisian dengan para koordinator lapangan. Massa pendemo pun bubar dengan tertib.
Namun, kata Dedi, situasi berubah ketika massa dari luar Jakarta tiba sekitar pukul 23.00 WIB. Mereka memprovokasi massa pendemo yang hendak kembali ke rumah masing-masing. "Kita sesalkan massa dari luar Jakarta yang masuk jam 11-an, memprovokasi kejadian," kata Dedi. Dedi mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan para koordinator lapangan agar aksi anarkistis tidak kembali terjadi.
Diharapkan para korlap bisa mengontrol massanya dalam aksi demo hari ini. "Kita harapkan masyarakat menahan diri, unjuk rasa yang selama ini damai tolong dipertahankan," kata Dedi. Dedi mengingatkan, hasil analisa dari aparat keamanan, ada pihak ketiga yang ingin memanfaatkan situasi.