“Kami mengenal satu sama dengan dengan baik sebagai tim, tak ada bintang, namun kami menikmati permainan ini, kami tak boleh lengah,” ujar kapten tim berusia 19 tahun ini.Sepanjang 90 menit pertandingan Ajax dengan bintang bintang mudanya seperti David Neres, Donny Van De Beek, Dusan Tadic, Frenkie De Jong, Hakim Ziyech, mampu membuat para peman Tottenham kewalahan menghalau kreasi, energi, dan serangan-serangan bergelombang yang dibangun Matthijs De Ligt Dan kawan kawan.Beruntung hanya satu gol bersarang dari sekian banyak peluang. Ajax memang lebih dominan di leg1, mereka menguasai bola, sehingga leluasa mencari celah untuk menyerang dan bisa mengalirkan kreasi serangan dari mana saja untuk mengecoh lawannya.[caption id="attachment_205844" align="aligncenter" width="300"]
“Kami tentu akan bermain dengan cara dan strategi yang berbeda di pertandingan leg2 nanti di Belanda. Kami kesulitan keluar dari tekanan dan dominasi mereka di babak pertama, namun kami bisa berubah lebih baik di babak kedua,” ujar Mauricio Pochettino, Manajer Tottenham Hotspurs.Yang jelas Tottenham, belum menyerah meghadapai pertandingan leg2. Kesalahan strategi di pertandingan leg1 akan jadi bahan analisa dan evaluasi, meredam agresifitas permainan Ajax.
“Kami tampil dibawah standar menghadapi tim dengan possession yang baik. Kami akan belajar dari kekalahan dan kesalahan, menghadapi leg2 nanti,” komentar pemain Tottenham Christian Eriksen yang mengakui timnya sempat kewalahan di 20 menit pertama. Mereka tak mau kehilangan momentum, bertekad bangkit dan membalas kekalahan dan ingin lolos ke final untuk pertama kalinya.
Baca Juga :