Memperingati Hari Bumi, Kementerian Kelautan dan Perikanan beserta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, dan juga komunitas Journalist Dive menggelar kegiatan "Xplore Kepulauan Seribu, Gerakan Bersih Pantai dan Laut" Acara bersih-bersih ini dilaksanakan di Pulau Panggang Kepulauan Seribu Rabu (24/4). Untuk menuju ke Pulau Panggang, para peserta menaiki perahu motor dari Pulau Pramuka dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Setibanya di Pulau Panggang, tampak deretan rumah-rumah penduduk berdinding kayu, beratap seng. Garis pantai tidak terlihat, karena terdesak oleh permukiman warga. Perahu merapat, para peserta pun bergegas memasang peralatan selam seperti masker, snorkel, bouyancy compensator device (BCD) yang telah dipasangi scuba tank, dan juga fins. Satu persatu peserta pun turun ke dalam air. Spot pertama yang kami selami cukup indah. Di sana kami berkesempatan melihat ikan badut atau yang lebih kita kenal dengan nemo tengah mondar-mandir di atas anemon laut. Berkali-kali kami pun menyaksikan gerombolan ikan kecil hilir-mudik di atas kami. Setelah cukup beristirahat, para peserta menyelami spot kedua. Objek pertama yang kami lihat di perairan ini adalah bangkai kapal karam. Tidak jauh dari bangkai kapal, tampak hamparan karang. Para peserta pun memunguti sampah yang ada di sekitaran karang, lalu dimasukkan ke dalam kantung kecil yang dikaitkan pada BCD kami. Sebagian besar sampah yang kami temukan di sini berupa sampah plastik. Sampah-sampah tersebut lalu diangkat, dan dibawa kembali ke Pulau Pramuka, lalu dikumpulkan. Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad menyebutkan bahwa sampah plastik memang mendominasi sampah laut di Kepulauan Seribu. Persentasinya sekitar 63 persen dari total sampah yang mencemari perairan Kepulauan Seribu. "Saya juga ikut menyelam tadi. Memang masih ditemukan banyak sekali sampah-sampah di bawah, di dalam air terutama sampah-sampah plastik," ucapnya. Untuk menguranginya, selain rutin menggelar gerakan bersih pantai dan laut, Pemerintah kabupaten Kepulauan Seribu juga memberi hukuman berupa denda di tempat bagi siapa pun yang kedapatan membuang sampah sembarangan. Bupati Kepulauan Seribu juga berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan. "Kepulauan Seribu merupakan salah satu tujuan wisata, kawasan strategis pariwisata nasional. Kebersihannya tentu harus kita utamakan," kata Husein. Demikian laporan Alfia Sudarsono dari Kepulauan Seribu Jakarta.
Sampah Plastik Mendominasi Sampah Laut di Kepulauan Seribu
Jumat, 26 April 2019 - 13:20 WIB
Baca Juga :