Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyatakan satu orang dari tiga pelaku penganiayaan AU, siswi SMP di Pontianak Kalimantan Barat, mengalami depresi berat. newsplus.antvklik.com - Tim gabungan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Kalimantan Barat, Dinas PPPA Kota Pontianak, aparat Polresta Pontianak dan sejumlah psikolog, turun langsung menangani dan mendampingi AU, siswi SMP di Pontianak, korban penganiayaan yang dilakukan oleh 12 siswi SMA.Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan penanganan terhadap AU dalam bentuk trauma healing dari psikolog. Sedangkan dari pihak Rumah Sakit Mitra Medika tempat AU dirawat, akan melakukan hypnotherapy. Sementara untuk pendampingan AU hingga ke ranah hukum.https://www.youtube.com/watch?v=IDsJvCyhD7oIa menambahkan, satu dari tiga pelaku yang sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh Polisi, kini mengalami depresi.“Luar biasa tekanan psikis pada si anak itu ya. Dari tiga anak (pelaku), satu anak di antaranya sudah harus ditangani khusus karena sudah putus asa. dua anak lainnya sedang dalam proses penanganan. Jadi kondisi anak itu depresi berat dan itu sudah menjadi hukuman sosial, jadi untuk apalagi dihukum ya karena hukuman (sosial) masyarakat sudah sangat keras,” jelasnya.Dengan adanya kejadian ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan berupaya terus menekan kasus serupa, melalui sosialisasi dan pelatihan kepada orang tua, anak dan aktivis masyarakat.
Kemen-PPPA: Satu Pelaku Penganiayaan AU Siswi di Pontianak, Alami Depresi Berat
Kamis, 11 April 2019 - 20:37 WIB
Baca Juga :