Newsplus.antvklik.com - Siang di medio Maret 2019 ini cuaca teramat cerah. Matahari bersinar teramat terang. Namun udara dingin tetap menusuk di Kiev, Ukraina. Angin dingin sisa musim salju masih teramat mengigit tulang.Kiev (Kyiv, bahasa Ukraina: Ки́їв) adalah ibu kota Ukraina. Bentuk Kiev berasal dari bahasa Rusia sedangkan bentuk Kyiv berasal dari bahasa Ukraina. Kota ini memiliki penduduk sekitar 2,6 juta jiwa.Pohon-pohon yang meranggas akibat dihajar musim salju pun masih lucu, seperti itik dicabuti bulunya. Hanya sebagian pohon yang masih bertahan. Pohon cemara menyisakan hijau. Yang lainya menunggu musim semi untuk memulihkan dirinya. "Satu minggu atau dua minggu lagi, mungkin akan hijau kembali," kata Harlan, staf KBRI di Kiev yang menemani kami melihat-lihat Kota Kiev pada hari pertama kedatangan kami di Ukraina ini.[caption id="attachment_200684" align="aligncenter" width="1280"] The Monument to Founder: Menikmati Romantisme Monumen Leluhur- Rehat[/caption]Setelah melihat-lihat Taman Miniatur Ukraina, kami pun tiba di The Monument to Founder. Di sana telah ada mobil Dinas Duta Besar RI di Kiev Yuddy Chrisnandi. Yuddy juga membawa ibundanya yang datang dari Bandung menjenguknya, melihat taman yang indah ini.Kiev memang memiliki banyak simbol, mulai dari Katedral St. Sophia dan Gereja St. Andre hingga menara lonceng Kiev Pechersk Lavra. Namun The Monument to Founder atau monumen Ibu Pertiwi jangan lupa dikunjungi jika berkesempatan ke Kiev."Ladya" tempat dibangunnya monumen bagi para pendiri Kiev: saudara-saudara Kiy, Schek, Khoriv dan saudara perempuan mereka Lybid - adalah daftar wajib yang harus dimasukan ke mereka yang hendak mengunjungi Kiev, apalagi para pengantin muda.Monumen ini tidak hanya menghormati legenda para pendiri kota. Ini adalah tempat yang romantis yang menarik pasangan yang baru menikah.[caption id="attachment_200686" align="aligncenter" width="768"] The Monument to Founder: Menikmati Romantisme Monumen Leluhur- Rehat[/caption]Konon ribuan pasangan telah melemparkan bunga ke "Ladya" di atas bahu mereka, tanpa berbalik. Jika bunga jatuh ke "Ladya", pernikahan itu kemungkinan akan berlangsung lama dan bahagia. Yang disebut "pohon cinta", dihiasi dengan banyak pita, telah mekar oleh "Ladya" sebagai tanda penghormatan dan kelanjutan dari tradisi ini. Pohon itu membuat taman itu semakin romantis.Duta Besar Indonesia yang menyertai saya berjalan-jalan di Kiev menunjuk sebuah bangunan yang menyerupai kapal yang berada di sungai dekat monumen ini. "Bangunan itu dulu restoran, lalu habis dibakar massa pada tahun 2013 lalu," kata Yuddy.Krisis Ukraina dimulai pada 21 November 2013, ketika presiden terdahulu Viktor Yanukovych menunda persiapan implementasi dari suatu perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa. Keputusan ini mengakibatkan demonstrasi massal yang dikenal sebagai "Euromaidan". Setelah berdemonstrasi selama beberapa bulan, Yanukovych berhasil dilengserkan oleh demonstran pada 22 Februari 2014. Kemudian kerusuhan berkembang di sebagian besar wilayah berbahasa Rusia di timur dan selatan Ukraina. Invasi Rusia ke Krimea menghasilkan aneksasi Krimea oleh Rusia pada 18 Maret 2014. Selanjutnya, kerusuhan di Oblast Donetsk dan Luhansk berkembang menjadi sebuah perang antara pemerintah Ukraina dan pemberontak pro-rusia.Restoran ini kini mulai dibangun kembali. Puluhan pekerja tengah membenahi restoran yang menghitam karena hangus dibakar dulu.Sungai yang biru bebas sampah, beberapa pemancing sedang menikmati prosesi menunggu umpannya disambar ikan, semilir angin yang menusuk, memang membuat taman ini teramat romantis. Tanpa melemparkan bunga ke Ladya pun rasanya hubungan cinta bakal awet, jika mengajak pasangan ke tempat ini. Percaya deh!| Machsus Thamrin dari Kiev Ukraina |