Praktik prostitusi online di Yogyakarta yang melibatkan mahasiswi dan SPG (Sales Promotion Girl), dibongkar aparat kepolisian. Mucikari memasang tarif jutaan rupiah untuk bisa berkencan dengan mahasiswi dan SPG yang nyambi jadi PSK .newsplus.antvklik.com - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) menangkap dua mucikari yang menjual para mahasiswi dan SPG tersebut. Seorang di antaranya perempuan yang tengah hamil tua berinisial CK, namun polisi hanya menahan mucikari pria berinisial HP.Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto mengungkapkan, mucikari menjajakan mahasiswi dan SPG lewat media sosial twitter dan grup Whatsapp.Para lelaki hidung belang yang berminat harus membayar uang muka atau DP ratusan ribu rupiah, untuk bisa mendapatkan link PSK.Setelah calon pengguna melihat profil PSK dan menyepakati harga, mucikari mendapat bagian 30 persen."Dia (mucikari) germo mengelola 15 akun twitter PSK. Calon pelanggan harus membayar 300 ribu baru diberi link untuk bisa masuk ke-15 akun twitter PSK yang dijajakannya," ujar AKBP Yuliyanto di Mapolda DIY, Senin (18/3/2019)Polisi telah menyita barang bukti antara lain alat kontrasepsi, HP, kartu ATM dan bukti percakapan media sosial.Dua germo yang ditangkap dijerat Undang-Undang Perdagangan Orang dan Undang-Undang Pornografi, sedangkan untuk para PSK, tidak ditahan dan hanya dijadikan saksi.Para Mucikari berdalih tidak menjual para PSK, justru para mahasiswa dan SPG yang meminta dicarikan pelanggan.
| Andri Prasetyo | Sleman |Baca Juga :