Raga mengaku emosi karena rambut anaknya di cukur, padahal sehari sebelumnya dirinya telah mencukur rambut sang anak. Tidak hanya pelaku, Yohanes Armando, siswa kelas 4 SD Inpres Madawat yang rambutnya digunting sang guru, melalui media juga minta maaf kepada ibu guru atas tindakan sang ayah.
Pasalnya setelah kejadian tersebut dirinya pun malu dan enggan untuk pergi ke sekolah. Kasus kekerasan terhadap guru SD Inpres Madawat ini berawal dari adanya aksi gunting rambut yang dilakukan guru kelas 3 yang juga merangkap guru kelas 4, menggunting rambut puluhan siswa kelas 4.
Rambut para pelajar digunting karena sudah tampak panjang. Razia rambut dilakukan karena tidak ada yang mengindahkan peringatan dari sekolah agar merapikan rambut. Akhirnya sang guru menggunting rambut para pelajar, termasuk Armando, anak sang pelaku.
Rupanya bentuk pembinaan yang merupakan aturan dalam sekolah tersebut tidak diterima orangtua Armando. Saat mengantar anaknya ke sekolah, orangtua murid tersebut merencanakan aksi balas dendam kepada sang guru.
Lantaran tidak terima dengan perlakukan orangtua murid yang menggunting rambut sang guru, pihak sekolah pun langsung melapor kejadian tersebut ke Mapolres Sikka untuk diproses secara hukum. Pihak kepolisian pun langsung mengamankan pelaku. |Tofik Koban|Sikka, Nusa Tenggara Timur|