Minggu sore (24/2) Tim Inafis didukung Tim Puslabfor Bareskrim Polri, mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan kebakaran kapal. newsplus.antvklik.com - Satu hari pasca peristiwa kebakaran hebat yang membakar puluhan kapal ikan di Pelabuhan Muara Baru, Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) bersama Tim Puslabfor Baresrim Polri, mulai melakukan identifikasi kasus kebakaran kapal. Penyelidikan difokuskan ke kapal ikan Mina Jaya yang kabarnya penyebab utama yang menimpa kapal-kapal lainnya hingga ikut terbakar.[caption id="attachment_197579" align="alignnone" width="300"] Kebakaran kapal nelayan di Muara Baru (Foto: Novi Zakaria)[/caption]Minggu sore (24/2) Tim Inafis didukung Tim Puslabfor Bareskrim Polri, mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan kebakaran kapal. Kedua tim dibawah Bareskrim Polri ini untuk sementara memfokuskan pemeriksaan pada kapal ikan Mina Jaya, karena diduga api berawal dari kapal Mina Jaya, yang kabarnya menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran besar.Untuk memudahkan penyelidikan, kedua tim dari Bareskrim Polri ini melakukan pemetaan lokasi kejadian, sekaligus mendata kapal yang terbakar. Tercatat ada 34 kapal ikan yang terbakar. Jumlah ini berbeda dari yang dikabarkan pada Sabtu malam kemarin yang berjumlah 16 kapal. Jumlah ini didata usai petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkam api.Penyelidikan petugas Inafis dan Puslabfor Bareskrim Polri ini juga melibatkan 12 orang saksi di lokasi kebakaran kapal. Selain 12 saksi ini yang merupakan ABK kapal ikan, pemilik kapal Mina Jaya juga turut dilibatkan petugas. Polres pelabuhan juga sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi, terkait kasus kebakaran ini. Akibat kebakaran puluhan kapal ikan pada Sabtu sore (23/2) ini tidak ada korban jiwa, namun kerugian mencapai ratusan milyar rupiah.| Novi Zakaria | Jakarta |