Lalu Muhammad Zohri menatap optimistis tiket Olimpiade Tokyo 2020, meskipun harus bertarung menghadapi sprinter-sprinter kelas dunia. Newsplus.antvklik.com- Juara dunia junior nomor bergengsi 100 meter putra, Lalu Muhammad Zohri menghadapi tantangan baru dan lebih berat, dalam usahanya meraih tiket Olympiade Tokyo 2020.
Sprinter nasional ini, harus menghadapi lawan berat karena naik kelas ke level senior dan Zohri akan menghadapi sprinter-sprinter hebat di dunia, baik dari Asia, Eropa, Amerika, maupun Afrika. Lalu Muhammad Zohri optimistis menghadapi calon lawan-lawannya dari berbagai negara di dunia di level senior, bahkan Zohri tidak takut jika tiba saatnya, harus menghadapi juara dunia.
“Menurut saya lebih berat, tetapi dengan menghadapi lawan-lawan yang lebih berat, kita harus siapkan mental, fisik dan teknik agar lebih baik dan tidak membuat kesalahan sendiri. Saya harus berjuang keras untuk Indonesia,” kata Lalu Muhammad Zohri, kepada tim ANTVSport.
Juara dunia junior Lalu Muhammad Zohri kembali berlatih bersama tim estafet 4 X 100 meter putra di Stadion Madya Senayan Jakarta. Zohri sudah merasakan kerasnya persaingan di kelompok senior di Asian Games Jakarta Palembang 2018 dan berhasil lolos ke final 100 meter putra, meski harus puas finish di peringkat ke-7.
Sprinter harapan Indonesia berusia 18 tahun tersebut, mencatat waktu 10,20 detik. Catatan waktunya lebih lambat 0,02 detik dari hasil yang diraih ketika menjadi juara dunia junior di Finlandia, Juli 2018.
Spinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri membuat sensasi saat meraih medali perak Asian Games 2018 bersama tim estafet 4 X 100 meter putra Sedangkan pemenang di ajang Asian Games 2018, Juara nomor sprint 100 meter Asian Games diraih sprinter China Su Bing Tian dengan catatan waktu 9,92 detik. Perak diraih Tosin Ogunode (10,00 detik), sama dengan catatan pelari Jepang, Ryota Yamagata yang harus puas dengan medali perunggu setelah foto finish di posisi ketiga. Seberapa cepat larinya Lalu Muhammad Zohri?