Sudah memastikan lolos ke grand final pun Samsul Jais memastikan jika di dua pertandingan terakhir akan melakukan diskusi lebih dulu dengan manajer dan tim. Tapi ia memilih untuk memfokuskan timnya ke grand final, tapi ia belum membenarkan jika yang akan turun pemain cadangannya.
“Kami sekarang akan lebih fokus ke Yogyakarta, dari pada kami ngotot bermain di sini dan akhirnya kondisi akan berkurang, jadi akan kami diskusikan dulu. Kita tetap akan melihat kondisional di lapangan, kami akan kondisikan dengan pemain, paling tidak mungkin kami akan kombinasi,” tambahnya. “Kita mendengarkan arahan dari pelatih, sejak awal pelatih dan manajeman sudah mengatakan bahwa kita harus fokus dipermainan pertama, kalau berhasil kesananya akan lebih mudah.
Jadi kita semua fokus ke pertandingan pertama dan inipun sebagai strategi pelatih, jadi mengikuti saja,” ungkap Eko Permana Putra. Sementara Pelatih Bhayangkra Samator, Ibarsjah Djanu Tjahyono mengatakan jika timnya masih memiliki peluang menuju grand final, jika bisa mengambil dua kemenangan lagi di laga lawan Pertamina Energi dan Palembang Bank SumselBabel “Kita mengakui keunggulan BNI, sana mainnya rapi, dan dari tim kita paling mencolok itu di blok sama di receive saja.
Sebetulnya hasil dari Kediri itu nggak ada pengaruh sama sekali memang kalau diamati ya dari dua teknik itu tidak berkembang sehingga kurang greget. Justru lobang kita itu di libero, lawan lobangnya satu, kita lobangnya lima, dan masalahnya bukan bukan stamina juga, karena kita juga biasa latihan jam sembilan,” kata Ibarsjah.
Sedangkan untuk pemain asing sendiri memang perlu ada yang dievaluasi, walaupun kedua pemainnya sudah tau atmosfir main di Indonesia , Ibarsjah mengatakan “Kalau untuk spike ya mungkin jangan percaya dengan agen lagi. Evalusi ke depan, kita harus ganti agen untuk mencari pemain. Kalau bisa harus cari agen luar negeri,” tuntasnya.