PT. Bumi Resources Tbk Optimis Produksi Batubara 2019 Capai 94 Juta Ton

PT. Bumi Resources Tbk Optimis Produksi Batubara 2019 Capai 94 Juta Ton (Foto : )

PT. Bumi Resources Tbk optimistis pada tahun 2019 dapat mencapai target produksi batubara sebesar 94 juta ton. Newsplus.antvklik.com- PT. Bumi Resources Tbk. emiten sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan BUMI optimistis produksi batubara pada tahun ini dapat mencapai 94 juta ton dibanding tahun 2018 sebesar 81 juta ton batubara. Tonton videonya: https://www.youtube.com/watch?v=iu50AfduMug Untuk mencapai target tersebut, Presiden Direktur PT. Bumi Resources Tbk. Saptari Hoedaja mengungkapkan sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk berkompetisi dengan kompetitornya dari Australia dan Rusia. “Kami optimis, pasar Asia Pasifik masih sangat aktraktif bagi para produsen batubara global. Tinggal kami bekerja dengan efisien untuk mencari cost produksi karena dengan cost yang efisien bisa mencari laba cukup baik. Insya Allah kita bisa kejar target,” katanya, saat acara media gathering di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2). Target produksi batubara 94 juta ton diperoleh perseroan setelah pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk dua entitas anak perseroan yaitu PT. Kapuas Prima Coal (KPC) dan PT. Arutmin Indonesia, yang menjadi motor utama produksi ‘emas hitam’ perseroan. Dalam RKAB, KPC dan Arutmin akan memproduksi masing-masing 62 juta ton dan 32 juta ton batubara pada tahun ini. “Kuncinya adalah menjaga produksi, kualitas dan on time. Kalau indeks kan itu bergantung dari supply and demand. Kalau kita bisa menjaga ketersediaan barang batubara, itu menjadi kunci sukses kita ke depan untuk menghadapi persaingan industri,” ujar Saptari Hoedaja. Sepanjang 2018, PT. Bumi Resources Tbk. mencatat penjualan batubara sebanyak 86 juta ton. Volume ini lebih tinggi dari target awal penjualan yakni sebesar 83 juta ton. Untuk 2019, perseroan menargetkan penjualan sebanyak 96 juta ton. Sedangkan produksi batubara, sebanyak 94 juta ton dari sebelumnya 81 juta ton. | Restu Wulandari | Wisnu Hutomo | Jakarta |