Belasan desa di Pati, Jawa Tengah, masih dilanda banjir. Ketinggian air berkisar 50 centimeter hingga satu meter. Meski terendam banjir, sebagian warga tidak mau mengungsi dan memilih tetap bertahan di rumahnya. Banjir di Pati, Jawa Tengah, merendam 15 desa di empat kecamatan. Sebelumnya banjir merendam pemukiman dan jalan perkampungan setinggi 50 centimeter hingga satu meter, namun pada Senin sore (28/1), banjir sudah mulai surut. Ketinggian air pun sudah berkurang, berkisar hingga 40 centimeter.[caption id="attachment_191816" align="alignnone" width="300"] Banjir berkisar 50 cm hingga satu meter (Foto: Abdul Rohim)[/caption]Salah satu wilayah yang dilanda banjir adalah Desa Srikaton, Kecamatan Kayen. Hingga kini ratusan rumah masih terendam banjir dengan ketinggian air berkisar antara 10 hingga 30 centimeter.Sementara itu, di sejumlah jalan di perkampungan, ketinggian air mencapai satu meter. Meski rumahnya terendam banjir, sebagian warga tidak mau mengungsi dan memilih tetap bertahan di rumahnya, dengan alasan ingin menjaga harta bendanya.“Banjir yang merendam belasan desa di wilayah Pati Selatan ini disebabkan karena tingginya intensitas hujan di pegunungan Kendeng. Kondisi pegunungan Kendeng yang hutannya gundul dan tanamannya sudah beralih ditanami oleh warga sekitar dengan tanaman jagung. Hal ini memicu banjir di desa, jika turun hujan lebat, “ ujar perangkat desa Srikaton, Ali Daroni.Pihak Pemerintah Desa Srikaton menghimbau kepada warga untuk selalu waspada. Pasalnya, jika turun hujan lebat di wilayah pegunungan Kendeng, kemungkinan banjir susulan akan terjadi.Laporan Abdul Rohim dari Pati, Jawa Tengah.