Pembebasan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, Ini Doa Keluarga Untuk Presiden Jokowi

Abu Bakar Baasyir (Foto : )

Keluarga Ustadz Abu Bakar Ba'asyir hari ini berkumpul dan mendoakan agar pemimpin dibukakan hatinya dan mengizinkan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir pulang ke pelukan keluarganya. newsplus.antvklik.com- Keluarga Ustadz Abu Bakar Ba'asyir bersama sejumlah tokoh dan pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, menggelar doa bersama di pondok pesantren.  Terkait batalnya pembebasan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, pihak keluarga berharap kepada para pejabat dan pemegang kebijakan dibukakan hatinya oleh Allah untuk memudahkan kepulangan Ustadz ABB ke pangkuan keluarga, ke Mahat Al Mukmin, dan kembali ke umat.Pihak keluarga diwakili putra tertua Ustadz ABB, Ustadz Muhammad Rosyid, Ketua Yayasan Al Mukmin Ustadz Wahyudin, Direktur Ponpes Islam Al Mukmin Ustadz Ibnu Hanifaf, serta Ustadz Sholeh Ibrahim.Ustadz Muhammad Rosyid mengatakan,  pihaknya memandang apapun yang terjadi pada Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, yang saat ini belum dapat bebas,   dimaknai sebagai sebuah takdir Allah. “Pihak keluarga hanya  mendoakan kepada pejabat maupun pemegang kebijakan agar dibukakan pintu hatinya oleh Allah untuk memudahkan kepulangan Ustadz ABB ke pangkaun keluarga,” kata Ustadz Muhammad Rosyid, putra sulung Ustadz ABB.Sementara itu, Ketua Yayasan Al Mukmin, Ustad Wahyudin  mengatakan upaya yang dilakukan untuk membebaskan Ustadz ABB sudah dilakukan lama. Bermula dari kunjungan Menhan ke Ponpes beberapa waktu lalu, yang intinya ada lima poin yang disampaikan salah satunya, Ustadz ABB sudah sangat uzur 80 tahun lebih.” Sehingga jika beliau meninggal di penjara akan menjadi aib,” katanya.Direktur Ponpes Ustadz Ibnu Hanifa menganggap pemerintah memberi harapan palsu. “Jika belum pasti, seyogyanya tidak disampaikan terlebih dahulu, sehingga tidak memunculkan kekecewaan.  Sebelumnya, juga pernah terjadi namun nyatanya juga batal,” katanya.Hingga Rabu (23/1/2019) siang, tak ada khabar tentang pembebasan ABB. Padahal pihak keluarga telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kepulangannya. Selain memasang tenda, pihak keluarga telah  mengecat dinding, memasang sound system, dan lainnya termasuk menyiapkan konsumsi untuk 1.600 orang.(MTH,  Laporan Effendy Rois dari Solo)