Hasil memuaskan dicatat acara bertajuk Made in Indonesia Expo 2018 yang digelar selama empat hari, 28 November – 1 Desember, di Jeddah Center for Forums and Events. Acara ini berhasil membukukan total transaksi senilai Rp 200 miliar.Selain itu, penyelenggara acara ini juga menyatakan, pameran tunggal yang menghadirkan 75 anjungan produk-produk dan jasa dari berbagai perusahaan di Indonesia ini dihadiri lebih dari 13 ribu pengunjung.Produk unggulan Indonesia yang dipamerkan di antaranya produk olahan kelapa sawit (minyak sawit dan mentega), furnitur, karoseri mobil/bus, bumbu dan rempah, teh dan kopi, busana muslim, kain songket, sepatu, kertas, perhiasan, dan makanan olahan (bakso, sarden, rendang, keripik buah, naget, saos, kecap dan santan kelapa).Sedangkan untuk promosi destinasi pariwisata dan investasi, ditawarkan berbagai pilihan dan peluang pada sejumlah provinsi dan daerah di Indonesia.Di sela-sela kegiatan pameran Indonesia Expo 2018 ini, diselenggarakan pula kegiatan forum bisnis sebanyak 5 kali, yang mengupas seputar hubungan perdagangan Indonesia-Arab Saudi dan prospek palm oil Indonesia, tenaga kerja profesional Indonesia, kerja sama perdagangan dan investasi Indonesia-Arab Saudi, potensi sektor parwisata di Indonesia dan seputar pangan dan otomotif."Jadi pameran ini untuk mempromosikan Indonesia di Arab Saudi khususnya dan Timur Tengah umumnya. Indonesia belum dipandang sebagai sebuah negara yang memiliki potensi hubungan dagang atau tempat wisata dan investasi yang menguntungkan," kata Ketua Penyelenggara Pameran Indonesia Expo 2018, Sukur Sakka.Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, menegaskan bahwa pelaksanaan pameran tunggal perdana yang memadukan promosi di bidang trade, tourism and investment (TTI), termasuk promosi penempatan tenaga kerja profesional, ini merupakan wujud komitmen kerja sama yang telah dihasilkan dari kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada awal Maret 2017.Konjen Hery menilai, pameran tunggal ini merupkan momentum strategis untuk melakukan penetrasi dan ekspansi pasar produk-produk ekspor Indonesia ke Arab Saudi dan kawasan Timur Tengah lainnya.Menurut Hery, Arab Saudi merupakan pasar yang cukup menjanjikan bagi berbagai produk ekspor Indonesia. Indonesia, kata dia, merupakan negara pengirim jamaah haji terbesar di dunia dengan jumlah lebih dari 221 ribu orang, ditambah jamaah umrah yang berjumlah lebih dari 1,2 juta orang per tahun."Berbagai produk ekspor Indonesia yang terkait kebutuhan katering, akomodasi, dan transportasi haji dan umrah menjadi peluang pasar yang perlu digarap bersama secara baik," ujar Konjen Hery.Secara statistik, lanjut Konjen, nilai ekspor non-migas Indonesia ke Arab Saudi pada akhir tahun 2017 mencapai US$ 1,38 miliar atau naik 3,8% dibandingkan pada 2016 sebesar US$ 1,33 miliar, dengan surplus perdagangan mencapai US$ 627 juta.
Pameran Indonesia Expo 2018 di Jeddah Dihadiri Ribuan Pengunjung
Rabu, 5 Desember 2018 - 21:35 WIB
Baca Juga :