www.antvklik.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui anak perusahaannya Indonesia Power masih mengoperasikan pembangkit listrik berusia tua untuk memenuhi kebutuhan listrik. Salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok, Dago Bandung yang beroperasi sejak tahun 1923. Dengan kata lain, PLTA tua ini merupakan warisan peninggalan zaman Belanda.
[caption id="attachment_163140" align="alignnone" width="300"] PLTA Bengkok di Kawasan Dago, Bandung[/caption]
Meski menjadi salah satu yang tertua, listrik dari PLTA Bengkok menjadi andalan yang masuk ke sistem jaringan listrik Jawa Bali. PLTA ini masih beroperasi maksimal dengan mengandalkan air dari sungai Cikapundung yang mengalir di Bandung, Jawa Barat.
Aliran air menggerakkan tiga turbin hingga menghasilkan listrik berdaya terpasang 3,15 MW. Uniknya PLTA ini masih dioperasikan secara manual. Bahkan petugas masih menggunakan galah dalam melakulan aktifitasnya.
“Seluruh komponen PLTA ini pun masih orisinil sejak dibangun hingga saat ini. Sengaja dipertahankan sebagai warisan zaman yang patut diketahui anak cucu kita,” ujar petugas PLTA, Syazwan Aziz.
[caption id="attachment_163142" align="alignnone" width="300"] Pengoperasian alat di PLTA Bengkok masih manual[/caption]
Upaya mempertahankan keaslian dari PLTA Bengkok ini terus dilakukan di tengah kondisi perkembangan teknologi modern dan serba digital sekarang ini.
“ Kita berusaha mempertahankan nilai sejarah, makanya ini kita pertahankan, bentuk aslinya seperti apa. Kita berusaha untuk tidak mengganti dengan peralatan modern, tapi ingin menunjukkan bahwa ini PLTA yang dibangun pada 1923 masih bisa beroperasi, “ ujar Supervisor Senior PLTA Bengkok, Ahmad Saenudin.
[caption id="attachment_163143" align="alignnone" width="300"] PLTA Bengkok dengan tiga turbin menghasilkan listrik berdaya terpasang 3,15 MW[/caption]
PLTA Bengkok menjadi contoh yang patut ditiru dalam mengembangkan energi terbarukan dan ramah lingkungan dan selama 95 tahun telat ikut menerangi negeri ini.
Laporan: Suhendar dari Bandung, Jawa Barat.