Family Gathering Kementerian Agama DIY: Kakanwil Refleksi Kinerja 2018

kanwil yogya (Foto : )

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sempat memberikan pujian kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satunya sebagai contoh penggerak reformasi/birokrasi (RB). Bahkan, seluruh kantor wilayah diminta studi banding ke Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meneladani prestasi tersebut.Kepala Kantor Wilayah Muhammad Lutfi Hamid menegaskan hal tersebut saat membuka “Family Gathering Pegawai Kantor Wilayah Kemenag Daerah Istimewa Yogyakarta”, Jumat (19/10) malam, di Semarang. Kegiatan yang berlangsung hingga Sabtu (20/10) ini merupakan kerja sama dengan BRI wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.Hadir dalam kesempatan ini selain Kepala Kantor Wilayah, Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota, jajaran eselon III dan IV Kemenag Daerah Istimewa Yogyakarta. Hadir pula Pimpinan Wilayah BRI Yogyakarta Hendro Padmono dan segenap jajaran.“Alhamdulillah budaya kerja dan greget inovasi tampaknya mewarnai kinerja Kankemenag Kabupaten/Kota se-DIY,” ujar Muhammad Lutfi Hamid. Kinerja positif ini, menurut Lutfi, selaras dengan area pelaksanaan RB yakni akuntablitas dan transparansi, mengedepankan efektivitas dan efisiensi, serta pelayanan publik.Selain itu, Kepala Kantor Wilayah mengingatkan kembali bahwa pelayanan prima kepada publik yang dikedepankan oleh Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) saat ini menjadi ikon Kemenag. “DIY  bersyukur menjadi pionir PTSP di lingkungan Kanwil se-Indonesia,” katanya.Kepala Kantor Wilayah juga menyinggung kerja sama Kementerian Agama dengan BRI selama ini. “Di era non-tunai, kami menggandeng BRI untuk kelancaran proses pencairan anggaran, Kemenag DIY ingin membangun simbiosis mutualisme secara terbuka dan dikembalikan kepada institusi,” kata Lutfi.Suasana family gathering berjalan santai penuh kekeluargaan dan terlihat dapat dinikmati oleh semua. Seperti yang diungkap Lutfi, pola paksaan dalam sebuah institusi sama halnya tidak mengedepankan nilai manusiawi. “Jangka pendek memang menguntungkan, tapi jangka panjang akan sangat merugikan institusi itu sendiri,” ingat Kakanwil.“Sejak awal saya ingin menggerakkan e-government dan semua hal dengan tanpa dipaksa,” ujarnya. Dalam acara ini, seluruh pegawai tidak tetap (PTT), satpam dan petugas kebersihan Kemenag Daerah Istimewa Yogyakarta juga mendapat bingkisan yang dipersembahkan BRI.