www.antvklik.com -- Target besar di depan mata bagi dunia golf Indonesia. Ya, para pegolf indonesia siap tembus kualifikasi olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. mampukah?pertanyaan yang sangat sulit dijawab. Namun, bukan berarti tidak bisa. semangat untuk meloloskan pegolf Indonesia ke Tokyo dua tahun mendatang masih terbuka.salah satunya tentu saja dengan memperbanyak jam terbang di turnamen-turnamen kompetitif. Biasanya turnamen jenis ini adalah turnamen yang diikuti pegolf-pegolf yang tergabung dalam asosiasi Asian Tour dan European Tour.Di Indonesia turnamen dengan skala besar seperti itu dapat dihitung dengan jari, dua contoh besar turnamennya adalah Indonesia Open dan Indonesia Master.Karena itu, tidak salah jika pegolf Indonesia kekurangan jam terbang. Menyikapi hal ini, beberapa institusi golf terpanggil untuk menjawab keinginan sebagian besar masyarakat Indonesia untuk melihat wakilnya berkiprah di Olimpiade melalui cabang olahraga golf.Salah satu yang digagas adalah turnamen Combiphar Players Championship (CPC) 2018. Rencananya akan dihelat di New Kuta Golf Club, Pecatu, Bali mulai 6 hingga 9 november 2018. Pegolf yang akan bermain di sini 144 peserta, 40 di antaranya merupakan pegolf profesional Indonesia.Presiden Direktur Combiphar Michael Wanandi mengatakan, rasa bangganya mampu menyelenggarakan turnamen CPC untuk ketiga kalinya. "Yang terpenting adalah kami mampu membuat jam terbang pegolf Indonesia lebih banyak. Kami iri dengan Thailand yang memiliki banyak pegolf dengan predikat baik," katanya.Combiphar Player Championship menjadi ajang penting bagi pegolf dalam perburuan order of merit serta untuk membidik kartu Asian Tour. Apa itu kartu Asian Tour? kartu ini menjadi akses bagi pegolf Indonesia untuk mengikuti turnamen besar Asian Tour. Untuk bermain di turnamen besar Asian Tour pegolf perlu lolos kualifikasi yang ditandai dengan perolehan kartu Asian Tour.Tidak banyak pegolf Indonesia yang memiliki kartu ini. Masih dalam hitungan jari.Sedangkan 40 pegolf Indonesia yang akan tampil di CPC adalah peringkat 40 besar Professional Golf Association Tour of Indonesia (PGATI). salah satunya adalah Elki Kow, peringkat 10 besar order of merit PGATI. "Saya ingin memperbaiki peringkat agar punya kesempatan lolos ke olimpiade 2020," katanya.Semoga saja harapan Elki dapat tercapai. "Memang tidak mudah," sambungnya. Untuk memperbaiki peringkat elki terkendala dana. Untuk satu turnamen di regional Asia Tenggara setidaknya ia harus merogoh kocek Rp 10 juta hingga Rp 15 juta. Bukan jumlah kecil. Jika setahun Elki mengagendakan bermain sebanyak 10 turnamen, perlu dana Rp 150 juta. "Perlu bantuan pemerintah agar kami mampu mewakili negara di olimpiade," katanya.Memang diperlukan semacam wadah untuk meningkatkan performa pegolf Indonesia. Jika dibiarkan mereka berjalan dengan kemampuannya sendiri, mustahil tahun 2020 ada wakil merah putih di olimpiade.Sebelum terlambat sekarang waktunya bertindak. bravo.
Pegolf Indonesia Siap Tembus Kualifikasi Olimpiade 2020
Rabu, 17 Oktober 2018 - 14:24 WIB
Baca Juga :