www.antvklik.com- Ditengah ramainya hiruk pikuk persiapan pesta demokrasi yang akan digelar pada 2019 mendatang, isu yang berkaitan dengan agama banyak bergulir dan dipolitisir oleh sebagian kalangan, sehingga masyarakat sangat mudah terpancing emosinya, apabila menyangkut agama.
Dengan perkembangan yang terjadi sekarang ini, sejumlah tokoh lintas agama dan budaya bertemu dalam acara Dialog Peradaban Lintas Agama, untuk mencari langkah yang tepat, agar masyarakat tidak salah kaprah dalam menanggapi informasi yang belum jelas kebenarannya, apalagi yang terkait agama.
Salah satu pembicara dalam acara yang digelar Sabtu (13/10), di Jakarta ini adalah Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. Ulama modern asal Yaman ini meminta rakyat Indonesia tetap menjaga kerukunan antar umat beragama, di tengah perbedaan aspirasi politik jelang Pemilihan Presiden 2019, yang dinilai rentan memicu keretakan bangsa. Pada dasarnya seluruh kitab suci berisikan ajakan untuk mewujudkan perdamaian dan mencegah terjadinya keretakan sosial.
"Seluruh kitab suci yang diturunkan kepada para nabi untuk mewujudkan perdamaian melalui perbaikan hati dan akhlak manusia.," kata Habib Umar.
[caption id="attachment_157091" align="alignnone" width="300"] Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, Ulama asal Yaman, saat menyampaikan pidatonya saat Dialog Peradaban Lintas Agama di Jakarta.[/caption]
Habib Umar mengimbau kepada antar penganut keyakinan beragama tak saling mengganggu. Sebab selama ini, hal tersebut yang menjadi penyebab timbulnya permusuhan.
"Semua agama telah bersepakat menjaga kerukunan, juga hak-hak mereka dalam hidup bertetangga. Bila mereka mengganggu keyakinan (agama) yang lain berarti mereka telah mencederai agama mereka sendiri," jelas Habib Umar.
https://www.youtube.com/watch?v=yPkXuHDDPPI&feature=youtu.be
Sementara tokoh Kristen Katolik Romo Franz Magnis Suseno menganggap Dialog Peradaban Lintas Agama ini penting, agar dapat mencairkan suasana yang sedikit memanas, menjelang pesta demokrasi 2019, yang sedikit dihembuskan politisasi agama. Ia berharap masyarakat dapat mencerna semua informasi yang didapat agar tidak terpancing emosinya.
[caption id="attachment_157069" align="alignnone" width="300"] Tokoh Kristen Katolik Romo Franz Magnis Suseno.[/caption]
Senada dengan Romo Franz Magnis Suseno, Tokoh Nahdlatul Ulama Yenny Wahid, juga berharap agar Indonesia bisa rukun dan damai serta masyarakat bisa hidup berdampingan dengan tentram, tidak terpecah belah dengan isu agama yang sangat gampang dipolitisir oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
[caption id="attachment_157078" align="alignnone" width="300"] Yenny Wahid, tokoh NU.[/caption]
Sementara Tokoh Majelis Al-Muwasholah Habib Hamid Bin Jafar Al-Qadri berharap acara ini tidak diselenggarakan menjelang pesta demokrasi 2019 saja, akan tetapi digelar secara rutin agar suasana dan kondisi Indonesia tetap damai.
Laporan Eko Prabawo dari Jakarta