Kondisi Pengungsi di Kelurahan Duyu, Palu Barat, Sangat Memprihatinkan

kondisi di kelurahan duyu (Foto : )

www.antvklik.com - Pasca gempa dan tsunami yang mengguncang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat 28 September 2018, hingga hari ini, Selasa, 9 Oktober 2018, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan TNI, Polri dan sejumlah tim relawan terus melakukan pencarian korban dan menyalurkan bantuan logistik kepada korban. [caption id="attachment_155376" align="alignnone" width="300"] Tenda darurat pengungsi di Palu Barat[/caption] Selama proses penyaluran bantuan kepada korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, tak semua wilayah yang telah ditimpa gempa dan disapu tsunami telah mendapatkan bantuan. Seperti di wilayah Palu Barat, belum sepenuhnya korban mendapat bantuan. [caption id="attachment_155354" align="alignnone" width="300"] Kondisi pengungsi di wilayah Palu Barat[/caption] Para pengungsi gempa di Kelurahan Duyu, Palu Barat Para Korban di sini dalam kondisi cemas dan lemas karena kekurangan bahan makanan dan air. Kalau malam tidur dengan tenda seadanya yang dibuat dari terpal beralaskan plastik. [caption id="attachment_155368" align="alignnone" width="300"] Dapur umum di pengungsian[/caption] Salah satu Kondisi yang memprihatinkan adalah kondisi pengungsian Kelurahan Duyu, Palu Barat, Sulawesi Tengah. Sama seperti kondisi para korban gempa lainnya di lokasi ini para pengungsi hanya memilki tenda darurat seadanya. Di lokasi ini sudah ada dapur umum, namun warga masih harus dibantu dengan kebutuhan lainnya seperti pakaian dan tenda yang layak. [caption id="attachment_155384" align="alignnone" width="300"] Para pengungsi gempa di Kelurahan Duyu, Palu Barat[/caption] Selain itu juga segera dibangunkan rumah tinggal sementara bagi para korban, agar bisa berlindung dan istirahat dengan baik. Selain itu akibat kondisi yang memprihatinkan ini warga juga sudah banyak yang terserang berbagai penyakit. Untuk itu obat-obatan juga harus segera disalurkan ke lokasi.Laporan tim liputan ANTV Bambang Suprianto dan Sandy March dari Palu Barat, Sulawesi Tengah.