ACT dan SAR Gabungan Evakuasi 4 Jenasah di Balaroa

ACT Evakuasi jenasah (Foto : )

 www.antvklik.com-  Tim Aksi Cepat Tanggap atau ACT, bersama dengan tim SAR Gabungan melakukan upaya evakuasi korban akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, pada wilayah yang terdampak cukup parah, akibat likuifaksi yakni Balaroa di Palu.Laporan Tim Liputan ANTV   Sandy March dan Bambang Suprianto  dari Balaroa menyebutkan, petugas gabungan hari ini berhasil mengevakuasi 4 jenazah korban di perumnas Balaroa yang terbagi dalam 6 kantung jenazah karena ada jenazah yang ditemukan dalam keadaan yang tidak utuh.Salah satu jenazah yang bisa diidentifikasi adalah seorang anak lelaki berusia 3 tahun, Abdulah Rafi.Jenazah Rafi bisa diidentifikasi karena Irnan Sudirman sang ayah turut bersama menyaksikan evakuasi.Dengan wajah yang bersedih Irman bergegas meninggalkan lokasi untuk segera mengurus jenazah anaknya.Diduga masih ada ratusan jenazah yang tertimbun dibalik reruntuhan perumnas Balaroa, yang hampir rata dengan tanah.Menurut Data BNPB Hingga saat ini diperkirakan masih ada 1.445 unit rumah yang tertimbun tanah di wilayah Balaroa."Ada 4 jenazah yang berhasil kami evakuasi bersama hari ini, yang terbagi dalam 6 kantung jenazah, karena ada jenazah yang ditemui dalam keadaan tidak utuh," ujar Asfan, salah seorang relawan ACT.Petugas relawan dan tim gabungan, mengalami kesulitan dalam usaha untuk mengevakuasi korban karena luasnya daerah yang tertimbun oleh tanah dan lumpur akibat gempa. "Karena kami perlu tambahan alat berat untuk mengevakuasi korban yang tertimbun reruntuhan, bahkan rumah dua lantai hanya kelihatan satu lantai, karena tertimpa tanah dan lumpur," tambah Asfan.Balaroa dan Petobo adalah dua wilayah yang terdampak Likuifaksi, di mana kondisi tanah berubah menjadi lumpur. Proses pencarian terus dilakukan di Balaroa dan Petobo dengan bantuan 7 unit alat berat dan eskavator.Hingga saat ini diperkirakan masih ada 2.500 orang yang tertimbun tanah di wilayah Balaroa dan Petobo.Sementara itu Tim Liputan Antv Cecep Mahmud dan Bambang Gatot Tetuko melaporkan dari Jalur poros palolo terputus akibat jalan yang tergerus oleh pergerakan tanah akibat gempa Palu.Jalur ini merupakan jalan alternatif penghubung kota Palu dengan ibukota kabupaten Sigi. Tidak sedikit bangunan yang hancur dan rata dengan tanah bahkan salahsatu SPBU yang ada di jalur ini rusak berat sehingga tidak bisa berfungsi untuk pengisian bahan bakar.