Aktifitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Nelayan dan Warga Tetap Beraktifitas

anak krakatau (Foto : )

Gunung Anak Krakatau terus erupsi.  Dalam beebrapa hari terakhir aktivitas gunung yang terletak di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan ini mengeluarkan puluhan kali letusan yang cukup besar sampai mengeluarkan sinar api dan guguran lava pijar.

Pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi merekomendasikan kepada masyarakat dan wisatawan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer. Meski demikian sejumlah nelayan masih tetap beraktifitas seperti biasa mencari ikan di sekitar Anak Gunung Krakatau.

Gunung Anak Krakatau mengeluarkan letusan yang cukup besar sampai mengeluarkan sinar api dan guguran lava pijar gunung yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung dengan ketinggian 305 meter diatas permukaan laut, sampai saat ini terus mengalami peningkatan aktivitas.

Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG pada Minggu (23 September 2018), terpantau akivitas letusan Gunung Anak Krakatau sebanyak 69 kali yang cukup besar sampai mengeluarkan sinar api dan guguran lava pijar ke selatan dengan aktivitas kegempaan terjadi tremor menerus ( microtremor ), dan terekam dengan amplitudo 5 sampai 55 milimeter atau dominan 45 milimeter dari data ini aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Pada hari Minggu kemarin juga cuaca cerah dan berawan angin bertiup lemah ke arah timur suhu udara 25-33 °celcius dan kelembaban udara 49-92 persen dan ombak laut cukup tenang dengan ketinggian nol sampai 1 meter.

Namun dari data tersebut kesimpulannya tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau masih berada pada level II atau waspada.

“Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi amerekomendasikan kepada masyarakat dan wisatawan tidak mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah,”kata Andi Suardi, Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau.

Untuk mengetahui aktivitas kegempaan di Gunung Anak Krakatau,  Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika atau BMKG Provinsi Lampung sudah memasang alat antena detektor gempa dan tsunami di pos pantau Gunung Anak Krakatau yang terletak di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.

Peningkatan aktivitas gunung tersebut tak mempengaruhi aktifitas para nelayan yang mencari ikan di sekitarnya. Mereka tetap melakukan kegiatannya karena kebutuhan hidup. Laporan Eman dan Pujiansyah dari Kalianda Lampung Selatan