Acara santunan anak yatim yang dilanjutkan dengan deklarasi #2019GantiPresiden menuai pro-kontra warga Tangerang Selatan. Puluhan warga mendesak Polres Tangerang Selatan mengizinkan acara tersebut. Sementara puluhan warga lainnya mendesak polisi tak mengizinkannya.Suparman, panitia acara deklarasi mengatakan, dia sudah meminta izin ke Polsek Serpong. Namun Polsek mengarahkan panitia untuk meminta izin ke Polres Tangsel." Kami mendatangi polres untuk meminta izin agar acara santunan anak yatim di lanjutkan deklarasi#2019 ganti presiden pada minggu ini dan meminta keadilan karena kita warga negara indonesia ini mempunyai hak dan aspirasi /untuk melakukan deklarasi# 2019 ganti presiden " ujar SuparmanSementara Puluhan Warga lain juga mendatangi Polres Tangsel. Mereka justru keberatan acara santunan anak yatim dan deklarasi# ganti 2019 presiden dizinkan polisi. Willy Prakasa, perwakilan warga, memberikan bukti tanda-tangan warga yang keberatan atas acara deklarasi tersebut. Menurut warga yang tidak setuju, acara deklarasu akan menimbulkan ketidaknyamanan." Boleh aja memberikan aspirasi tetapi jangan memakai #2019 ganti presiden ,andaikan aspirasinya nya seperti itu berarti di indonesia nama presiden diganti dan boleh saja acara santunan anak yatim tetapi tidak boleh di tempat keramaian nanti timbul nya ria" ujar Willy.Kapolresta Tangsel, AKBP Ferdy Irawan belum memastikan akan memberikan izin acara santunan sekaligus deklarasi ganti presiden. Kapolres menegaskan acara deklarasi#2019gantipresiden memang tidak melanggar hukum. Namun yang dikhawatirkan akan terjadi gesekan di kalangan masyarakat yang pro-kontra jika panitia akan tetap menggelar acara tersebut. Nah, kalau deklrasi #2019presidenPrabowo, kira-kira menuai kontroversi ? Laporan Iksan Bakti
Warga Pro-Kontra Santuni Anak Yatim Tapi Lanjut #2019GantiPresiden
Sabtu, 22 September 2018 - 22:06 WIB
Baca Juga :