www.antvklik.com - Pasca penyelenggaraan Asian Games 2018 di Palembang, pembangunan kereta Light Rail Transit (LRT) kembali berlanjut. Bahkan, PT Waskita Karya selaku kontraktor LRT Palembang, mengejar pembangunan proyek ini agar selesai tepat nanti.Meski demikian, proyek LRT juga terkena imbas kenaikan mata uang dollar terhadap rupiah. Pasalnya ada beberapa material yang harus diimpor. Pimpinan proyek pembangunan LRT Palembang, Masudi Jauhari mengatakan, nilai impor barang juga tak terlalu besar."Dua barang, satu tinggal pembayaran retensi 10 persen ini nilainya tidak terlalu besar. Ini adalah pekerjaan skur yang satunya penambat di Depo Jakabaring," ungkap Masudi.Selain dua material tersebut, barang-barang impor lainnya untuk proyek LRT sudah dibayar sebelum kenaikan dollar. Menurut Masudi, kalau pun ada dampaknya, nilainya juga tidak terlalu besar. Dari total anggaran LRT Palembang sekira Rp 10,9 triliun, yang terkena dampak hanya 100.000 dollar AS saja atau sekira Rp 1,5 miliar.Saat penyelenggaraan Asian Games, LRT sudah beroperasi secara terbatas. Dari total 13 stasiun LRT, hanya 6 yang dioperasikan. Pihak kontraktor sedang mempercepat pengerhaan akses ke lima stasiun LRT. Targetnya selesai pada Oktober mendatang. Kelima stasiun tersebut antara lain Stasiun Asrama Haji, Punti Kayu, RSUD Provinsi, Dishub dan Stasiun Polresta.LRT Palembang saat ini tengah menjadi moda transportasi modern bagi masyarakat Palembang. Dengan harga tiket Rp5.000-Rp10.000, penumpang dapat cepat sampai tujuan dengan nyaman dan aman. Laporan: Pebriansyah dari Palembang, Sumatera Selatan
Kenaikan Dollar Berpengaruh Pada Pembangunan LRT Palembang
Kamis, 6 September 2018 - 13:12 WIB
Baca Juga :