Kantor Urusan Haji Republik Indonesia di Madinah mendapat kunjungan kerja dari delegasi misi haji India, Haji Syekh Jina Nabi, All India Vice Chairman (Haj Committee). Kedatangan delegasi India ini disambut Kepala Daker Madinah Muhammad Khanif.
Delegasi India menyatakan ingin mempelajari sistem penyelenggaraan haji Indonesia yang jumlahnya jauh lebih banyak dari India, tapi mampu mengelola jemaah dengan baik."Jamaah kita dinilai jumlahnya terbesar di dunia, yakni 221 ribu orang. Sementara di India, lebih sedikit dari Indonesia, yakni 175 ribu jemaah. Terdiri dari 135 ribu haji reguler dan 45 ribu haji khusus," kata Khanif.Melihat Indonesia sukses menyelenggarakan ibadah haji dari tahun ke tahunnya, India secara umum sangat mengapresiasi haji Indonesia. "Itu yang mereka katakan langsung kepada kita"Padahal, kata Khanif, sebetulnya kedua negara memiliki banyak kesamaan, mulai dari sistem penyelenggaraan yang sama-sama 40-42 hari masa tinggal di Arab Saudi, hingga penggunaan tempat pemondokan baik jemaah maupun petugas, sama-sama sistem sewa.Yang berbeda hanya satu, yakni pada sistem penentuan pemberangkatan jemaah. India itu sistem pemberangkatan jemaahnya ditentukan melalui sistem undian. Jemaah yang namanya keluar saat diundi itu yang langsung diberangkatkan.Sedañgkan Indonesia sistem pemberangkatan secara bergantian, yakni disesuaikan dengan nomor antrean awal pendaftaran."Melihat sistem tersebut dianggap bagus, India tertarik, katanya tahun depan akan mencontoh dan mengubah model pemberangkatan jemaahnya," ujar Khanif.Selain ingin banyak belajar dari Indonesia, kedatangan para delegasi misi haji India itu, ingin meningkatkan kerja sama kedua negara dalam urusan haji."Mereka beranggapan bahwa kerja sama dalam berbagai hal ini perlu ditingkatkan, karena untuk kepentingan jamaah haji seluruh dunia."
Laporan H Ihsan Salam dari Madinah
Baca Juga :