Lantunan ayat suci terdengar dari halaman Kantor Daerah Kerja (Daker) Mekah, Ahad (22/7) malam, saat sekitar 700 petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengkhatamkan Al-Quran. Ini merupakan bagian dari Malam Ta’aruf Petugas haji Daker Mekah sekaligus ajang ramah-tamah.
Laporan Ihsan Salam dari Mekah Menjelang kedatangan rombongan jemaah haji Indonesia dari Madinah, yang diperkirakan pada Kamis (26/7) mendatang, lantunan ayat suci terdengar dari halaman Kantor Daerah Kerja (Daker) Mekah, Ahad (22/7) malam, saat sekitar 700 petugas haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengkhatamkan Al-Quran.
Ini merupakan bagian dari Malam Ta’aruf Petugas haji Daker Mekah sekaligus ajang ramah-tamah.
Ketua PPIH Arab Saudi, Ahmad Dumyati, yang hadir dalam kesempatan ini mengingatkan kepada seluruh petugas haji bahwa paradigma seorang pemimpin adalah melayani.
“Terlebih di Tanah Suci ini adalah sebaik-baiknya tempat untuk melayani,” ujarnya. Menyadari hal tersebut, ia mengajak kepada seluruh petugas melayani jemaah dengan sepenuh hati.
“Melayani ibarat menuangkan isi teko, apa yang ada di dalamnya akan keluar,” kata Ahmad Dumyati memberikan ilustrasi. “Jika hati kita bersih maka yang diwujudkan dalam perbuatan adalah kebaikan.”
Sementara itu, Kepala Makkah, Endang Jumali, mengingatkan bahwa orang yang memberikan pelayanan ibadah akan mendapat pahala sama dengan yang melakukan.
“Dan itu tanpa mengurangi pahala orang yang mengerjakan ibadah, termasuk haji di dalamnya,” ujar Endang Jumali.
Endang Jumali juga menyatakan bahwa masih ada waktu untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji yang akan tiba ke Mekah dalam beberapa hari ke depan.
Endang Jumali meminta pada semua petugas haji agar segala sesuatunya harus terus dikoordinasikan.
Dalam kesempatan ini pula Kepala Daker Mekah ini memperkenalkan segenap jajarannya, termasuk 12 Kepala Sektor yang ada di wilayahnya.
Khataman Al-Quran pada Ahad malam ini dipimpin oleh Prof Dr Aswadi Suhada, pembacaan zikir oleh KH Masrur Ainun Najih, dan doa oleh KH Musta’in Syafi’i. Malam ta’aruf diakhiri dengan menyantap sajian nasi kabsah khas Arab.