Musim kemarau membuat dampak buruk disejumlah harga sayuran. Dipasar gudang Tigaraksa, Tangerang, Banten, senin pagi (23/07), harga sayuran melambung tinggi. Kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas cabai yang naik hingga 40%.
Selain harga menjadi sangat tinggi, kemarau juga membuat kualitas dari sayur-mayur terutama cabai menjadi kurang bagus. Akibat musim kemarau yang melanda sayur mayur di pulau Jawa, kenaikan harga tak terhindarkan di pasar tradisional, salah satunya, di pasar gudang tigaraksa. Dipasar ini harga sayuran khususnya cabai mengalami kenaikan yang sangat tinggi.
Harga cabai merah ini misalnya, dari harga sebelumnya berkisar Rp.30.000 perkilogram, kini naik menjadi Rp. 48.000 perkilogram, nyaris menembus Rp.50.000. Sementara cabai rawit merah yang sebelumnya Rp.25.000 perkilogram, kini naik menjadi Rp.45.000 perkilogramnya.
Tak hanya cabai rawit merah, cabai rawit hijau pun naik dari sebelumnya hanya Rp.15000 perkilogram, naik menjadi Rp.20.000 perkilogram. Jenis kacang kacangan seperti buncis pun naik drastis, yang sebelumnya hanya Rp.12.000 kini tembus mencapai Rp.30.000. Sedangkan bawang merah dan bawang putih kini berada dikisaran Rp.30.000 perkilogram, padahal sebelumnya hanya Rp.24.000 perkilogram.
Kemudian kentang, terong, tomat dan daun bawang dari harga Rp.10.000 perkilogram, kini menjadi Rp.15.000 perkilonya. Begitu juga dengan daun seledri mencapai Rp.20.000 dari harga sebelumnya Rp.15.000.
Adi yang merupakan salah satu pedagang mengatakan, kenaikan harga cabai dan sayur-mayur saat ini disebabkan karena para petani disentra sayur-mayur gagal panen akibat cuaca buruk di musim kemarau, ditambah terganggunya pengiriman barang.
Perubahan harga sayuran tersebut tentunya berdampak buruk bagi masyarakat dari Warga pun mengeluh dengan kenaikan harga sayuran tersebut. Nani salah satu warga, mengeluh dengan kenaikan harga yang menyebabkan pengeluaran makin membengkak, selain naik harga, kualitas sayuran juga kurang baik.