Efektifitas Vaksin Pfizer Mencapai 90 Persen, Kalau Vaksin Sinovac?

vaksin Covid-19 reuters
vaksin Covid-19 reuters (Foto : )
Efekfitas vaksin Pfizer dalam uji klinis yang mencapai 90 persen telah menjadi kabar baik bagi dunia. Bursa saham global langsung bergerak positif. Tapi bagaimana dengan vaksin Sinovac?
Kabar baik dalam pembuatan vaksin Covid-19 di dunia. Salah satu kandidat vaksin buatan Pfizer yang bekerja sama dengan BioNTech, mengklaim efektifitas vaksin mencapai 90 persen.Analisis itu dilakukan oleh dewan pemantau data independen yang melibatkan hampir 44.000 relawan di AS dan lima negara lain. Dari jumlah relawan tersebut, hanya 94 orang yang terinfeksi.

Berita terkait: Efektifitas vaksin Covid-19 buatan Pfizer mencapai 90 persen

Kabar baik dari produsen asal Amerika Serikat ini langsung direspon positif dunia. Bursa-bursa saham global langsung bergerak positif pada hari ini.Namun bagaimana dengan vaksin buatan Sinovac, China, yang sedang uji klinis tahap tiga di sejumlah negara termasuk Indonesia?Pihak Bio Farma yang menggelar uji klinis vaksin Sinovac di Bandung, Jawa Barat menyatakan, uji klinis masih berjalan lancar.Juru Bicara Bio Farma, Edwin  G Pringadi mengatakan, pihaknya belum berencana menghentikan uji klinis.Hal tersebut disampaikan Edwin ketika menanggapi berita penundaan uji klinis vaksin buatan China itu oleh otoritas kesehatan di Brasil. Penyebabnya, ada relawan yang meninggal dunia.Namun keputusan otoritas kesehatan Brasil itu diprotes oleh Kepala Riset Institut Butantan, Dimas Covas, yang merupakan penyelenggara uji klinis. Menurutnya, kematian relawan itu tidak terkait dengan vaksin Covid-19."Lebih dari 10.000 relawan saat ini. Kematian dapat terjadi. Tapi kematian itu tidak terkait dengan vaksin dan karena itu bukan saatnya untuk menghentikan uji klinis," katanya kepada televisi setempat.Sebelumnya, Presiden Brasil Jair Bolsonaro menolak untuk membeli vaksin Sinovac dengan alasan politis.Namun Gubernur Sao Paolo Joao Doria menentang keputusan Presiden Bolsonaro, dengan menyebut, pihaknya tetap akan mengimpor vaksin dan juga memproduksinya di dalam negeri. Reuters